Konsumsi Asam Folat Berlebihan Saat Hamil, Ini Risikonya


 Konsumsi Asam Folat Berlebihan Saat Hamil, Ini Risikonya Ilustrasi Asam Folat dan Kehamilan (Majalah Kartini)

ASAM FOLAT, dibutuhkan untuk proses metabolisme dan perkembangan otak, serta memiliki manfaat yang cukup baik bagi ibu hamil. Akan tetapi, tidak jarang ibu hamil justru mengonsumsi lebih banyak asam folat daripada yang dianjurkan. Sehingga, kandungannya dalam tubuh pun berlebihan. Apakah hal tersebut bisa membahayakan?

Mari ketahui penjelasan lengkap seputar konsumsi asam folat berlebih saat hamil!Asam folat dan kehamilan

Sejak tahun 1998, asam folat sudah sering kali menjadi kandungan di dalam sereal, tepung terigu, roti, hingga kue-kuean. Asam folat secara alamiah terbentuk di dalam makanan, sebab asam folat adalah bentuk sintesis dari vitamin B yang biasa terdapat dalam makanan.

Makanan yang mengandung asam folat tinggi adalah sayur-sayuran seperti brokoli, selada, atau bayam, dan buah-buahan seperti melon, pisang, dan lemon. Selain itu, asam folat juga banyak terkandung dalam kacang-kacangan, jamur, daging, serta air jeruk dan tomat.

Asam folat membantu tubuh untuk memproduksi sel darah merah baru yang sehat. Jika tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup, Anda dapat menderita anemia. Selain itu, jika jumlah asam folat yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi, tubuh akan rentan terserang anemia tipe folate-deficiency anemia atau anemia akibat kurangnya folat.

Meskipun semua orang membutuhkannya, sering kali kebutuhan tersebut lebih penting untuk diperhatikan ketika Anda sedang mengandung. Sebelum kehamilan, asam folat melindungi bayi dari risiko kecacatan kelahiran, yaitu cacat tabung saraf, atau keguguran. Biasanya, risiko ini rentan terjadi pada minggu pertama kehamilan, ketika sang ibu bahkan belum menyadari kehamilannya sendiri.

Di samping itu, menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, konsummsi asam folat berlebih saat hamil dapat meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan. Di Amerika Serikat, penyakit ini menyerang 8 dari 1000 kelahiran setiap tahunnya. Selain itu, konsumsi asam folat berlebih saat hamil juga dapat meningkatkan risiko autisme.

Jumlah asam folat yang disarankan

Para wanita hamil disarankan untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap harinya. Sebaiknya konsumsi asam folat sebelum Anda tahu dan yakin bahwa tengah hamil, sebab semakin cepat, semakin baik. Banyak wanita menyadari kehamilan mereka setelah enam bulan atau lebih, setelah pembuahan. Sementara, cacat tabung saraf dapat menyerang bayi selama bulan pertama kehamilan, sering kali sebelum kehamilan disadari.

Selain itu, konsumsilah 4000 mikrogram (mcg) asam folat jika Anda pernah memiliki anggota keluarga atau pernah melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf. Konsulitasikan terlebih dahulu dengan dokter. Para peneliti membuktikan bahwa mengonsumsi asam folat sebanyak 4000 mcg per hari dapat mengurangi risiko melahirkan bayi cacat tabung saraf di kelahiran selanjutnya. Jumlah konsumsi asam folat ini pun disarankan jika Anda sendiri menderita cacat tersebut.

Jika Anda menderita epilepsi, diabetes tipe 2, atau lupus, berkonsulitasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi asam folat tambahan. Sebab, suplemen asam folat dapat menimbulkan reaksi jika bergabung dengan obat-obatan untuk penyakit tersebut.

Makanan kaya asam folat

Konsumsilah makanan-makanan di bawah ini sebagai penambah asam folat di tubuh Anda:

  1. Sayur-sayuran hijau, seperti bayam
  2. Kacang-kacangan
  3. Daging unggas (ayam, bebek, dan lain-lain)
  4. Daging sapi
  5. Gandum utuh
  6. Roti dan pasta
  7. Nasi putih.

Nah, itu dia penjelasan konsumsi asam folat berlebih saat hamil. Konsumsi asam folat saat hamil memang disarankan, tetapi perlu dibatasi agar tidak berlebih dan dan menimbulkan kerugian, baik untuk Anda dan bayi. Semoga membantu!


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru