Ahok Sambangi Balai Kota, Bahas PBB dan NJOP Bersama Gubernur Pramono

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, baru-baru ini hadir di Balai Kota untuk berbincang santai sekaligus serius dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo. Topik utamanya? Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan bagaimana nilainya seharusnya selaras dengan harga pasar.

Ahok menjelaskan, prinsip PBB itu sederhana: jangan sampai melebihi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku. “Dulu kita naikkan PBB karena NJOP jauh dari harga pasar. Sekarang banyak tanah dijual tapi NJOP-nya rendah, kadang nggak laku. Tahun depan perlu evaluasi,” ungkapnya saat ditemui Rabu (20/8/2025).

Ia memberi contoh, di beberapa perkampungan, harga tanah tinggi tapi NJOP tetap rendah. Hal ini menurut Ahok perlu diperhatikan agar kebijakan PBB lebih realistis. “Pak Gubernur mungkin bisa sampaikan ke Pak Presiden, beberapa daerah memang sedang kesulitan,” tambahnya.

Meski begitu, Ahok menekankan, kedatangannya bukan untuk menentang kenaikan PBB. “Ini murni diskusi, berbagi pengalaman waktu saya jadi Gubernur. Kita juga diskusi bareng Bapeda,” jelasnya. Ia menambahkan, jika ekonomi tahun depan memburuk, harga properti bisa turun sehingga PBB yang terlalu tinggi dibanding pasar perlu disesuaikan.

Sebelumnya, Gubernur Pramono sudah memastikan kenaikan PBB Jakarta tahun ini hanya sekitar 5-10 persen. “Kenaikan di Jakarta kecil banget, tidak lebih dari 10 persen. Masih lebih rendah dibanding daerah lain,” ujar Pramono saat ditemui di Slipi, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).

Dengan pertemuan ini, Ahok dan Pramono menunjukkan bahwa diskusi soal pajak bisa tetap terbuka dan realistis, agar warga Jakarta tak terbebani sekaligus pembangunan kota tetap berjalan dikutip Antara.