Loading
Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01 Maruf Amin. (Sinar Harapan)
BANDUNG, ARAHKITA.COM - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin, mendapat penghargaan sebagai Tokoh Masyarakat Sunda saat menghadiri Silaturahim dengan Tokoh Masyarakat Sunda, di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (19/1/2019).
Pada kesempatan tersebut, hadir ratusan undangan, tokoh dan anggota paguyuban masyarakat Sunda, serta sejumlah tokoh senior masyarakat Sunda, di antaranya Gubernur Jawa Barat tahun 1970-1975 Solihin GP.
Pemberian penghargaan tersebut ditandai dengan pemberian kujang dan kain sorban dari Solihin GP kepada KH Ma'ruf Amin. Setelah memberikan kujang dan memakaikan kain sorban kepada Kiai Ma'ruf, kedua tokoh senior ini berjabat tangan dan saling memberi hormat.
Solihin GP yang saat ini telah berusia 93 tahun dan duduk di kursi roda, semangatnya bangkit ingin berdiri saat memberikan kujang dan kain sorban. Solihin GP kemudian berdiri, meskipun dibantu oleh asistennya.
Setelah mendapatkan penghargaan, Kiai Ma'ruf mengatakan, "Saya dan keluarga senang karena dianugerahi sebagai tokoh sesepuh Pasundan. Saya merasa tersanjung. Saya memang ada keturunan Pasundan, dari Sumedang," tutur Kiai Ma ruf Amin.
Kiai Ma ruf menambahkan, penganugerahan ini sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Pasundan. Itu artinya, masyarakat Pasundan kini kembali mempunyai tokoh nasional.
"Ini juga bentuk penghormatan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) kepada masyarakat Pasundan. Karena memilih saya yang keturunan Pasundan menjadi calon wakil presiden," ujarnya.
Menurut Kiai Ma'ruf, masyarakat Sunda belum ada lagi tokohnya yang menjadi wakil presiden setelah Umar Wirahadikusumah pada 1983-1988.
"Karena itu, ketika Presiden Joko Widodo menawari saya menjadi cawapres untuk mendampinginya, saya bersedia," katanya.
Kiai Ma'ruf menjelaskan, dirinya bersedia menjadi cawapres, karena Jokowi memiliki cita-cita besar membangun Indonesia. "Pada periode pertama, itu pemetaan pondasi. Karena itu, Presiden Jokowi harus satu periode lagi, sehingga pembangunan Indonesia menjadi maksimal," ujarnya.
Pertimbangan kedua, saya berasal dari Jawa Barat, dari Sunda, sehingga ada lagi tokoh Sunda yang tampil sebagai cawapres.
"Ini penghargaan untuk masyarakat Sunda," tambahnya.
Karena itu, Kiai Ma'ruf memotivasi agar pasangan Jokowi-Ma'ruf dapat memenangkan pemilu presiden 2019 di Jawa Barat.
"Kalau cawapres dari Jawa Barat, tapi di Jawa Barat tidak menang, maka masyarakat Jawa Barat tidak akan dipercaya lagi," katanya.