Rabu, 31 Desember 2025

‘Bonus Kepretan’ untuk Atlet DKI Peraih Emas Perorangan dan Beregu


 ‘Bonus Kepretan’ untuk Atlet DKI Peraih Emas Perorangan dan Beregu Tim basket putra-putri Jakarta sukses mengawinkan medali emas. (Foto: Istimewa)

MEDAN, ARAHKITA.COM - Penyelenggaraan PON XXI-2024 Sumut-Aceh masih lebih dari sepekan lagi. Tergelar sejak 28 Agustus, melibatkan hampir 13.000 atlet yang berkompetisi pada 63 cabang, persaingan perebutan medali emas, perak dan perunggu pesta olahraga terbesar di tanah air ini akan tersaji hingga 20 September mendatang.

Mayoritas medali PON XXI-2024 bahkan akan terdistribusi pada sembilan hari terakhir,  termasuk dari cabang-cabang beladiri yang baru dipertandingkan belakangan. Kontingen DKI Jakarta mengharapkan peraihan lebih banyak medali dari cabor-cabor yang dipertandingkan di pekan terakhir ini.

"Tentu akan semakin ketat, sesuai perkiraan. Semoga sesuai harapan," ujar Wilfred Sihotang, komandan posko Sumut dari kontingen Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Sihotang menanggapi pertanyaan seputar perolehan medali harian dari atlet-atlet terbaik DKI Jakarta. Di samping ada yang berhasil mencapai target, namun ada juga yang meleset.

Setelah menjadi runner-up di PON XX-2021, kontingen Jakarta tampil di PON XXI-2024 Aceh-Sumut dengan misi merebut posisi juara umum. Oleh karena itu pula kontingen ibu kota menetapkan moto 'Jakarta Datang Jakarta Menang'.

Pada PON XX-2021 di Papua, kontingen Jakarta menduduki peringkat kedua dalam perolehan medali akhir dengan 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu. Akumulasi medali Jakarta hanya lebih unggul dua perak atas Jatim, yang berada di posisi ketiga. Namun, peraihan medali anak-anak ibu kota dan Jatim masih jauh di bawah perolehan Jabar, yang kokoh di puncak klasemen dengan 133 emas, 105 perak dan 115 perunggu.

Siapa yang akan bercokol di puncak perolehan medali, masih lumayan panjang waktu persaingannya. Wajar jika kontingen Jakarta juga masih optimistis, sebagaimana disampaikan Sihotang.

"Semua masih punya peluang, masih berproses," ucap mantan pegulat nasional itu.

Di sisi lain, dalam proses perburuan medali ini, pimpinan kontingen Jakarta memberikan stimulan khusus kepada para atletnya. Stimulan tersebut berupa bonus untuk peraih medali emas perorangan dan beregu. Ini di luar bonus yang dijanjikan Pemprov DKI Jakarta.

Setiap peraih medali emas perorangan diganjar Rp15 juta. Untuk raihan emas beregu, bonus khusus Rp7,5 juta/orang.

Ada yang menyebut itu sebagai bonus kepretan, atau saweran, juga uang kaget.*

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Olahraga Terbaru