Selasa, 30 Desember 2025

Erick Thohir Siapkan Peta Baru Olahraga Indonesia, Fokus Olimpiade hingga Dukungan Atlet Disabilitas


 Erick Thohir Siapkan Peta Baru Olahraga Indonesia, Fokus Olimpiade hingga Dukungan Atlet Disabilitas Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan pernyataan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/9/2025). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk menata ulang arah pembangunan olahraga nasional. Menurutnya, Indonesia perlu memiliki fokus yang jelas agar prestasi di ajang internasional bisa semakin konsisten.

“Kalau target kita Olimpiade, maka cabang olahraga apa yang harus menjadi prioritas? Bagaimana posisi PON, bagaimana peran SEA Games? Semua ini harus ditata ulang,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Ia menambahkan, arahan Presiden adalah agar olahraga semakin membumi di tengah masyarakat. Namun, di sisi lain, Indonesia juga harus menjadikan olahraga sebagai etalase kewibawaan bangsa di mata dunia.

Selama ini, bulutangkis memang menjadi andalan utama Indonesia. Tetapi, ada banyak cabang olahraga lain yang diam-diam memberi kontribusi besar, mulai dari angkat besi hingga panjat tebing yang sukses membawa pulang medali emas dari Olimpiade Paris. Pada Asian Games 2022, Indonesia juga meraih emas lewat wushu, menembak, sepeda BMX, hingga perahu naga.

Perhatian untuk Atlet Disabilitas

Erick juga menegaskan keberpihakan terhadap atlet disabilitas yang selama ini kerap mengharumkan nama bangsa. Catatan prestasi Indonesia di Asian Para Games sangat membanggakan, dengan 37 medali emas pada 2018 dan 29 emas pada 2022.“Generasi muda dan atlet disabilitas adalah bagian penting dari masa depan olahraga Indonesia. Kita harus rangkul mereka dan memberikan porsi yang adil,” tutur Erick.

Atur Ulang Regulasi KONI dan KOI

Selain pembinaan atlet, Erick juga berencana menyelesaikan polemik regulasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 dinilai KONI terlalu banyak mengatur urusan internal organisasi.

“Ini masih terlalu dini. Kita sedang menata ulang agar tidak ada tumpang tindih antara KONI dan KOI. Keduanya saudara yang sama-sama ingin membangun olahraga. Tinggal bagaimana kita atur agar jelas siapa melakukan apa, dengan target yang jelas,” pungkas Erick dikutip Antara.

Dengan arah baru ini, pemerintah berharap olahraga Indonesia tidak hanya berjaya di tingkat nasional, tetapi juga semakin berwibawa di mata dunia.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Olahraga Terbaru