Loading
Kesulitan Menabung, Generasi Z dan Milenial Diminta Evaluasi Keuangan. (Pixabay)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menjelang pergantian tahun, pengelolaan keuangan pribadi mulai menjadi perhatian serius di kalangan generasi muda dan kerap dijadikan bagian dari resolusi awal tahun. Di tengah dinamika ekonomi serta kebutuhan hidup yang semakin beragam, pengaturan keuangan dinilai penting untuk mendukung gaya hidup yang lebih terencana dan berkelanjutan.
Laporan Kompas Research mencatat hampir 70 persen responden mengaku kesulitan menabung secara konsisten. Sementara itu, survei Populix menunjukkan bahwa meski 77 persen generasi Z dan milenial telah memiliki niat menabung, jumlah dana yang disisihkan sering kali tidak stabil akibat kebutuhan mendadak dan pola konsumsi yang cenderung impulsif.
Kondisi tersebut mendorong perlunya evaluasi kebiasaan finansial, terutama pada awal tahun. Co-Founder Finku, Reinaldo Tendean, mengatakan periode ini menjadi waktu yang tepat untuk meninjau kembali pola pengeluaran selama setahun terakhir sekaligus menyusun rencana keuangan yang lebih realistis.
Menurut Reinaldo, refleksi atas pengeluaran membantu individu memahami ke mana aliran dana terbesar mengalir, kategori belanja yang paling menyerap anggaran, serta kebiasaan yang perlu diperbaiki agar kondisi keuangan lebih sehat di tahun berikutnya.
Perkembangan teknologi, dilansir Antara, turut mengubah cara masyarakat mengelola keuangan. Berbagai platform digital kini menawarkan kemudahan pencatatan transaksi, penyusunan anggaran, hingga pemantauan arus kas secara real time.
Salah satu contohnya adalah Finku, aplikasi pengelolaan keuangan pribadi berbasis kecerdasan buatan yang dapat digunakan secara gratis. Aplikasi ini membantu pengguna mencatat transaksi, memantau pengeluaran, dan mendapatkan gambaran kondisi keuangan secara ringkas.
Finku menyediakan beragam fitur, mulai dari pencatatan pengeluaran secara manual maupun otomatis, pemindaian struk belanja, hingga unggah e-statement mutasi bank. Selain itu, terdapat fitur FinGPT sebagai asisten finansial berbasis AI yang mampu membantu pencatatan keuangan melalui percakapan serta memberikan rekomendasi personal sesuai pola konsumsi pengguna.
Aplikasi ini juga menghadirkan layanan FinExpert, yakni konsultasi keuangan bersama perencana keuangan bersertifikat atau Certified Financial Planner. Layanan tersebut ditujukan untuk membantu pengguna menyusun strategi keuangan jangka pendek maupun jangka panjang secara lebih terarah.
Reinaldo menilai, di tengah ritme ekonomi yang cepat, generasi muda membutuhkan pendekatan yang praktis dan mudah dipahami agar kebiasaan finansial sehat dapat dibangun secara konsisten. Ia mendorong masyarakat memanfaatkan momentum awal tahun sebagai titik balik dalam pengelolaan keuangan.
Kebiasaan sederhana seperti mencatat pengeluaran, menyusun anggaran yang realistis, serta memulai investasi sejak awal bulan dinilai dapat memberikan dampak signifikan dalam jangka panjang, terutama jika didukung oleh pemanfaatan teknologi yang tepat.