Loading
Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto dalam pidato jelang pelepasan kontingen SEA Games ke-33 Thailand di Istana Negara, Jumat (5/12/2025). ANTARA/Youtube Sekretariat Presiden/pri.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap sebagian kalangan yang dinilai terus mencari kekurangan pemerintah. Pernyataan itu disampaikan saat memberi pidato pada puncak peringatan HUT Ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Prabowo menilai, masih ada kelompok yang gemar mengkritik tanpa memberikan kontribusi nyata, meski pemerintah telah berupaya menjalankan sejumlah program dasar yang menyentuh kepentingan publik, mulai dari ketersediaan pangan hingga energi.
“Orang-orang pintar yang bisa bicara, mengejek, mencari kesalahan terus… tetapi tidak bisa menjamin beras, elpiji, atau BBM tersedia,” kata Prabowo. Ia menambahkan bahwa kondisi semacam itu kerap memunculkan rasa tidak percaya di masyarakat.
Baca juga:
Indonesia Tegas: Pemerintah Tolak Visa Atlet Senam Israel untuk Kejuaraan Dunia di JakartaMeski begitu, Presiden menegaskan bahwa kritik adalah bagian dari dinamika demokrasi. “Tidak ada masalah, biarlah, ini demokrasi,” ujarnya dikutip Antara.
Kerja Kabinet dan Sinergi dengan Golkar
Dalam pidatonya, Prabowo menilai jajaran kabinet saat ini bekerja dengan perencanaan serta perhitungan yang jelas, semuanya ditujukan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Ia juga memberikan apresiasi kepada Partai Golkar yang disebutnya telah menjadi mitra strategis pemerintah selama setahun terakhir.
Menurut Presiden, kader Golkar di pemerintahan menunjukkan kerja solid. Ia menggambarkan sinergi tersebut layaknya tim sepak bola yang sudah memahami arah permainan sebelum instruksi diberikan.
Komitmen pada Konstitusi
Prabowo turut menekankan bahwa fondasi utama pemerintahannya adalah menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 secara “murni dan konsekuen”. Ia menyampaikan terima kasih kepada para ulama serta tokoh agama yang selalu mengingatkannya untuk menjaga amanat konstitusi.
Ia menegaskan bahwa UUD 1945 bukan sekadar slogan politik, tetapi pedoman yang harus diimplementasikan dalam kebijakan nyata. Salah satu pasal yang paling ia tekankan adalah Pasal 33, yang mengatur tentang perekonomian nasional.
“Kalau kita laksanakan Pasal 33 dan seluruh pasal UUD 1945, pasti kita berhasil,” ujar Prabowo. Ia menutup dengan penekanan bahwa keberhasilan negara bergantung pada persatuan, keberanian politik, dan kesungguhan menjalankan konstitusi.