Selasa, 30 Desember 2025

Gen X dan Pensiun: Sudah Sadar Pentingnya, tapi Belum Siap Menjalaninya


 Gen X dan Pensiun: Sudah Sadar Pentingnya, tapi Belum Siap Menjalaninya Banyak Generasi X sadar pentingnya pensiun, namun belum siap menjalaninya. (Foto: Ilustrasi AI)

Oleh: Muljono, M. Ak., M.H., CFP®

GENERASI X—mereka yang kini berusia sekitar 45–60 tahun—sedang berada di persimpangan penting kehidupan. Sebagian telah memasuki masa pensiun, sebagian lainnya akan mengalaminya dalam beberapa tahun ke depan. Pada fase krusial ini, keputusan yang diambil hari ini akan sangat menentukan kualitas hidup di masa mendatang.

Menariknya, banyak Gen X sebenarnya sudah menyadari pentingnya mempersiapkan pensiun. Kesadaran itu hadir melalui berbagai percakapan tentang dana pensiun, asuransi, dan investasi. Namun, kesadaran tersebut sering kali belum berujung pada kesiapan yang nyata. Rencana hidup setelah pensiun masih kabur, sehingga persiapan berjalan setengah hati.

Bukan karena abai, melainkan karena kebingungan harus memulai dari mana. Akibatnya, persiapan pensiun kerap tertunda hingga waktu terasa semakin sempit. Padahal, pensiun bukan sekadar berhenti bekerja. Ia adalah perubahan ritme hidup yang drastis—dari jadwal padat dan peran formal menuju ruang waktu yang lebih longgar dan pilihan peran yang sepenuhnya ditentukan sendiri.

Kesalahan Umum dalam Mempersiapkan Pensiun

Ada beberapa pola yang kerap muncul ketika membahas kesiapan pensiun Gen X.

Pertama, terlalu fokus pada aspek finansial. Uang memang fondasi penting, tetapi bukan satu-satunya penentu kualitas hidup setelah pensiun. Tanpa kesiapan mental, relasi sosial, dan tujuan hidup, stabilitas finansial pun bisa terasa hampa.

Kedua, menunda persiapan karena merasa masih punya banyak waktu. Kenyataannya, adaptasi mental, sosial, dan gaya hidup membutuhkan proses yang tidak singkat. Menunda berarti mempersempit ruang belajar dan beradaptasi.

Ketiga, mengandalkan asumsi bahwa hidup akan berjalan dengan sendirinya. Tanpa rencana yang jelas, masa pensiun justru berisiko menghadirkan kebingungan, kehilangan arah, dan rasa tidak lagi dibutuhkan.

Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa tantangan terbesar setelah pensiun sering kali bukan semata hilangnya penghasilan. Yang lebih sering muncul adalah kehilangan peran, berkurangnya aktivitas bermakna, menyempitnya relasi sosial, hingga penurunan kesehatan mental dan fisik. Tanpa tujuan yang jelas, hari-hari setelah pensiun dapat terasa panjang dan kosong.

Pendekatan Holistik untuk Masa Pensiun

Karena itu, persiapan pensiun perlu dilakukan secara menyeluruh. Selain perencanaan finansial, Gen X perlu menyiapkan kesehatan fisik dan mental, menjaga jejaring sosial, serta merancang aktivitas yang memberi makna dan rasa berguna. Pendekatan holistik ini penting agar pensiun tidak menjadi fase penurunan kualitas hidup, melainkan masa transisi yang sehat dan produktif.

Dengan persiapan yang tepat, masa pensiun dapat menjadi babak kedua kehidupan yang dijalani dengan lebih sadar, sehat, dan berdampak. Merencanakan pensiun sejak sekarang bukan tentang takut pada masa depan, melainkan tentang menyiapkan diri untuk menjalaninya dengan lebih bahagia dan sejahtera.

Editor : Farida Denura
Penulis : Muljono,MAk,M.H,CFP®

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Suara Kita Terbaru