Loading
Ilustrasi - Microsoft Copilot (ANTARA/YouTube-Microsoft365)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pengguna WhatsApp yang biasa mengandalkan chatbot kecerdasan buatan (AI) Copilot dari Microsoft harus bersiap mencari jalur baru. Mulai 15 Januari 2026, layanan Copilot dipastikan tidak lagi dapat diakses melalui aplikasi pesan tersebut.
Keputusan itu mengikuti ketentuan kebijakan terbaru WhatsApp yang mulai berlaku sejak akhir 2025. Dalam peraturan anyar itu, WhatsApp menegaskan bahwa chatbot AI generatif tidak lagi diperbolehkan beroperasi melalui WhatsApp Business API. Kapasitas tersebut kini diprioritaskan untuk kebutuhan bisnis dan layanan pelanggan internal, bukan untuk chatbot AI pihak ketiga.
Dampaknya cukup luas. Kebijakan ini membuat beberapa perusahaan—termasuk Microsoft, OpenAI, hingga Perplexity—tidak lagi bisa mendistribusikan AI mereka lewat WhatsApp. Sebelumnya OpenAI juga telah mengumumkan penghentian akses ChatGPT di platform yang sama pada bulan Januari dikutip Antara.
Meskipun demikian, pengguna Copilot masih bisa melanjutkan interaksi lewat aplikasi Copilot Mobile resmi milik Microsoft atau versi web Copilot. Namun perlu dicatat, riwayat percakapan dari WhatsApp tidak bisa dipindahkan otomatis, karena akses Copilot di platform tersebut tidak memiliki autentikasi langsung. Untuk yang ingin tetap menyimpan data percakapan, Microsoft menyarankan melakukan ekspor manual melalui fitur bawaan WhatsApp sebelum tanggal 15 Januari 2026.
Dengan perubahan ini, WhatsApp tetap membuka ruang pemanfaatan AI untuk pelaku bisnis yang mengembangkan teknologi secara internal. Namun bagi chatbot AI generatif global, jendela distribusi lewat WhatsApp kini resmi ditutup.