Rabu, 31 Desember 2025

Facebook Uji Pengenaan Biaya Berbagi Tautan, Media Berita Berpotensi Terdampak


  • Jumat, 19 Desember 2025 | 09:15
  • | Tekno
 Facebook Uji Pengenaan Biaya Berbagi Tautan, Media Berita Berpotensi Terdampak Facebook Uji Pengenaan Biaya Berbagi Tautan, Media Berita Berpotensi Terdampak. (Pixabay)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Facebook tengah menguji sistem baru yang berpotensi membatasi pengguna dalam membagikan tautan web secara gratis.

Dalam uji coba terbatas ini, pengguna yang tidak berlangganan Meta Verified hanya diperbolehkan membagikan maksimal dua tautan eksternal per bulan. Langkah tersebut memicu kekhawatiran di kalangan industri media karena dinilai dapat menghambat distribusi konten berita di platform media sosial terbesar tersebut.

Meta selaku perusahaan induk Facebook menyebut uji coba ini hanya melibatkan sebagian kecil halaman dan profil pengguna yang menggunakan Mode Profesional. Mode ini umumnya digunakan oleh kreator konten yang memanfaatkan fitur monetisasi. Meski organisasi berita tidak secara langsung dilibatkan dalam uji coba, kebijakan tersebut dinilai tetap berdampak karena mayoritas distribusi berita di Facebook bergantung pada pengguna yang membagikan tautan.

Dalam kebijakan ini, dilansir The Guardian, Meta mendorong pengguna untuk berlangganan Meta Verified agar dapat membagikan lebih banyak tautan. Layanan berbayar tersebut dipatok dengan harga mulai dari 9,99 poundsterling per bulan dan menawarkan berbagai fitur tambahan, termasuk lencana verifikasi serta perlindungan akun yang lebih kuat.

Sejumlah penerbit menilai kebijakan ini berpotensi memperburuk kondisi industri media yang sudah menghadapi penurunan lalu lintas dari Facebook dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, Meta secara signifikan mengurangi prioritas konten berita dan lebih menonjolkan video serta konten pendek viral. Dampaknya, lalu lintas Facebook ke situs berita tercatat turun tajam hingga sekitar 50 persen sepanjang 2024, meski sempat menunjukkan tanda pemulihan pada tahun berikutnya.

Pendiri konsultan media DJB Strategies, David Buttle, menilai Meta secara bertahap telah menjauh dari ekosistem berita. Menurutnya, keputusan untuk menghentikan pembayaran kepada penerbit, hingga memblokir tautan berita di Kanada sebagai respons terhadap regulasi, menunjukkan bahwa berita tidak lagi menjadi fokus strategis perusahaan.

Ia menilai uji coba pembatasan tautan ini mencerminkan pergeseran Facebook dari distribusi gratis menuju monetisasi jangkauan. Langkah tersebut disebut berkaitan dengan upaya Meta menutup kerugian dari investasi besar di metaverse, sekaligus mengalihkan fokus ke pengembangan kecerdasan buatan.

Meta menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pengujian. Perusahaan menyatakan uji coba dilakukan untuk memahami apakah kemampuan membagikan lebih banyak tautan memberikan nilai tambah bagi pelanggan Meta Verified.

Sebelumnya, pada Januari, Meta juga mengumumkan pendekatan yang lebih personal terhadap konten politik, sehingga memungkinkan pengguna yang tertarik untuk melihat lebih banyak konten tersebut di beranda mereka. Analisis terbaru menunjukkan kebijakan ini turut mendorong kembalinya sebagian konten berita ke Facebook. Salah satu penerima manfaatnya adalah Express milik Reach, yang mencatat pertumbuhan lalu lintas dari Facebook sebesar 26 persen dalam setahun. Facebook menyumbang mayoritas trafik media sosial mereka.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Tekno Terbaru