Selasa, 30 Desember 2025

Meta Siapkan Dua Model AI Baru untuk 2026, Fokus Teks hingga Gambar-Video


  • Minggu, 21 Desember 2025 | 19:30
  • | Tekno
 Meta Siapkan Dua Model AI Baru untuk 2026, Fokus Teks hingga Gambar-Video Meta AI dengan Llama 3.2 mulai dirilis bertahap ke pengguna WhatsApp di Indonesia, Sabtu (7/12/2024). (ANTARA/Livia Kristianti/am)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Raksasa teknologi Meta tengah menyiapkan langkah besar di ranah kecerdasan buatan. Perusahaan induk Facebook dan Instagram itu dilaporkan sedang mengembangkan dua model AI baru yang dijadwalkan meluncur pada paruh pertama 2026.

Pengembangan ini dilakukan melalui unit Superintelligence Labs, yang kini dipimpin oleh Alexandr Wang, salah satu pendiri perusahaan data AI Scale AI. Di internal perusahaan, Meta memberi nama sandi “Mango” untuk model gambar dan video, serta “Avocado” untuk model AI berbasis teks.

Mengutip laporan TechCrunch, rencana tersebut terungkap dalam sesi tanya jawab internal perusahaan. Dalam forum itu, Wang bersama Chief Product Officer Meta Chris Cox memaparkan peta jalan pengembangan AI terbaru Meta.

Salah satu fokus utama Meta adalah meningkatkan kemampuan model teks, khususnya dalam hal coding dan pemrosesan instruksi kompleks. Selain itu, Meta juga mengeksplorasi pengembangan AI yang mampu memahami informasi visual, melakukan penalaran, menyusun perencanaan, hingga mengambil tindakan—tanpa harus dilatih secara spesifik untuk setiap kemungkinan skenario.

Langkah agresif ini diambil di tengah persaingan ketat industri AI global. Dalam beberapa tahun terakhir, Meta dinilai mulai tertinggal dari para pesaing utama seperti OpenAI, Anthropic, dan Google yang lebih dulu meluncurkan model AI unggulan dengan adopsi luas dilansir Antara.

Sepanjang 2025, divisi AI Meta juga mengalami berbagai perubahan besar. Restrukturisasi internal, perombakan kepemimpinan, hingga perekrutan peneliti dari perusahaan teknologi lain menjadi bagian dari upaya Meta mengejar ketertinggalan. Namun, dinamika ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Sejumlah peneliti yang sempat bergabung dengan Superintelligence Labs dilaporkan kembali meninggalkan perusahaan.

Situasi tersebut diperparah dengan keputusan Yann LeCun, Kepala Peneliti AI Meta, yang mengumumkan pengunduran diri untuk membangun perusahaan rintisan miliknya sendiri.

Hingga saat ini, Meta memang belum memiliki produk AI yang benar-benar dominan di pasar global. Pemanfaatan Meta AI masih banyak bergantung pada integrasinya dengan platform media sosial Meta yang memiliki miliaran pengguna, terutama melalui fitur pencarian di aplikasi.

Dengan pengembangan “Mango” dan “Avocado”, Meta berharap dapat memperkuat posisinya dalam persaingan AI generasi berikutnya—tidak hanya sebagai pendukung fitur media sosial, tetapi juga sebagai pemain utama di ekosistem kecerdasan buatan global.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Tekno Terbaru