Loading
Andre Rosiade Cup Resmi Dibuka, Dorong Pembinaan Pemain Usia Dini. (Antaranews)
BOGOR, ARAHKITA.COM - Turnamen sepak bola usia dini Andre Rosiade Cup resmi dibuka pada Sabtu di ASIOP Training Ground, Bogor. Kompetisi ini diikuti oleh 36 tim dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) dan digelar secara gratis, dengan seluruh peserta mendapatkan sarapan dan makan siang tanpa dipungut biaya.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan pentingnya penguatan pembinaan sepak bola akar rumput sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pemain naturalisasi. Menurutnya, regenerasi sepak bola Indonesia harus bertumpu pada bakat lokal sejak usia dini.
“Kami tidak anti naturalisasi, tapi kami ingin Timnas Indonesia diisi oleh anak-anak yang hari ini bertanding di sini. Kalau terus naturalisasi, kapan anak-anak kita punya kesempatan membela Merah Putih?” kata Andre pada sambutannya, Sabtu.
Turnamen perdana ini diikuti 36 tim dari berbagai SSB. Menurut Andre, kegiatan ini hanyalah awal dari program berkelanjutan yang ia gagas.
Ia telah menyiapkan turnamen lanjutan yang lebih besar pada 9 Agustus, yang akan diikuti oleh 80 tim dari lima kelompok usia.
Menurut Andre, hal ini sejalan dengan arahan Presiden terkait program makan siang gratis bagi anak-anak, dan menjadi bentuk perhatian terhadap peserta dari keluarga menengah ke bawah.
“Mayoritas peserta berasal dari keluarga prasejahtera. Kita harus hadir memfasilitasi mimpi mereka. Karena saya bukan pengurus PSSI, saya adakan turnamen bulanan. Gratis semuanya,” kata sosok yang juga merupakan penasihat Semen Padang itu.
Andre juga menekankan bahwa pembinaan akar rumput harus dimulai dari keseriusan dan aksi nyata, bukan sekadar retorika.
"Turnamen ini adalah komitmen nyata, bukan omon-omon. Ini mimpi saya sejak awal 2025. Saya ingin Timnas Indonesia di Piala Dunia 2034 diisi oleh anak-anak kita sendiri,” pungkasnya dikutip Antara.
Melalui turnamen ini, Andre berharap PSSI dan pemangku kepentingan sepak bola nasional tergerak untuk memberi perhatian lebih terhadap pembinaan usia dini dan mengurangi ketergantungan pada jalur instan.