Rabu, 31 Desember 2025

UEFA dan FIFPRO Desak Reformasi Jadwal Usai Cedera Yamal dan Dembele


  • Selasa, 16 September 2025 | 07:30
  • | Bola
 UEFA dan FIFPRO Desak Reformasi Jadwal Usai Cedera Yamal dan Dembele UEFA dan FIFPRO Desak Reformasi Jadwal Usai Cedera Yamal dan Dembele. (Bola Skor/uefa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Presiden FIFPRO David Terrier menyerukan tindakan segera untuk melindungi kesehatan pemain sepak bola, menyusul cedera yang menimpa Lamine Yamal dan Ousmane Dembele.

UEFA dan FIFPRO menilai jadwal pertandingan yang semakin padat telah mencapai titik kritis dan membahayakan kesejahteraan pemain.

Pernyataan bersama dari kedua organisasi itu dirilis pada Senin, tak lama setelah pelatih Barcelona, Hansi Flick, mengkritik penanganan tim nasional Spanyol terhadap cedera pangkal paha Lamine Yamal. Menurut Flick, pemain muda berusia 18 tahun itu diberi obat penghilang rasa sakit agar bisa tetap tampil di laga kualifikasi Piala Dunia, meskipun sudah mengeluhkan rasa tidak nyaman.

Sementara itu, dilansir CNA dari Reuters, Paris Saint-Germain mengungkapkan kekecewaan terhadap staf medis tim nasional Prancis. Klub menuduh mereka mengabaikan rekomendasi medis yang diberikan PSG, setelah Dembele dan pemain muda Desire Doue kembali dari tugas internasional dalam kondisi cedera.

Serikat pemain Prancis (UNFP) turut menyuarakan keprihatinan, dengan menyalahkan kalender internasional yang terlalu padat sebagai penyebab utama risiko cedera yang tinggi.

Ceferin dan Terrier, yang baru saja bertemu di Albania, menegaskan pentingnya kerja sama antara UEFA, asosiasi nasional, liga, klub, dan serikat pemain untuk melindungi kesejahteraan pemain tanpa mengorbankan semangat kompetisi.

“Kolaborasi kami dengan FIFPRO Eropa mencerminkan tanggung jawab bersama untuk melindungi kesehatan pemain dan memperkuat fondasi permainan,” kata Ceferin.

Ia juga menekankan bahwa sepak bola tim nasional merupakan pilar identitas dan persatuan di Eropa, sehingga mencari solusi yang seimbang menjadi semakin penting.

Senada dengan itu, Terrier menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus bertanggung jawab secara kolektif untuk mengambil tindakan nyata. Ia menyebut bahwa sepak bola Eropa memiliki sumber daya dan mitra yang cukup untuk merancang protokol perlindungan pemain agar sepak bola klub dan tim nasional tetap berkembang.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Bola Terbaru