Selasa, 30 Desember 2025

Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs Irak: Saatnya Garuda Buktikan Diri di Kualifikasi Piala Dunia 2026


  • Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:00
  • | Bola
 Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs Irak: Saatnya Garuda Buktikan Diri di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ilustrasi - Pesepak bola Timnas Indonesia Jay Noah Idzes (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Arab Saudi Hassan Al Tambakti (kedua kiri) pada pertandingan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (8/10/2025). ANTARA FOTO/HO-PSSI/mrh/foc.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Jalan panjang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 belum boleh berhenti di sini. Dari babak pertama hingga kini bertahan di putaran keempat zona Asia, skuad Garuda sudah menempuh perjalanan luar biasa yang terlalu sayang jika diakhiri tanpa kemenangan.

Dalam dunia olahraga, tak ada catatan lebih indah selain kemenangan. Begitu pula bagi Garuda — satu-satunya tim Asia yang memulai perjuangan dari babak pertama dan kini masih bertahan di antara 18 negara terbaik Asia.

Dari Underdog Jadi Penantang Serius

Ketika memasuki putaran kedua, Indonesia berstatus tim berperingkat FIFA terendah. Namun langkah demi langkah, mereka membalikkan prediksi. Garuda sukses menembus putaran keempat — sebuah pencapaian yang belum pernah diraih tim Asia Tenggara di era modern Kualifikasi Piala Dunia.

Meski sempat gagal mencuri poin dari Jepang yang kini jadi raksasa Asia, performa Indonesia tetap menunjukkan grafik meningkat. Kekalahan tipis 2–3 dari Arab Saudi pada Kamis dini hari lalu menjadi bukti bahwa skuad Patrick Kluivert bukan tim yang mudah ditundukkan.

Kini, lawan berikutnya adalah Irak — tim yang dua kali menumbangkan Indonesia pada putaran kedua. Namun kali ini, situasinya berbeda. Garuda tampil dengan komposisi pemain yang jauh lebih matang dan solid.

Irak Memang Kuat, Tapi Bukan Tak Bisa Dikalahkan

Kabar baiknya, Irak bukan tim yang tak tersentuh. Mereka pernah kalah 0–2 dari Bahrain dan 1–3 dari Arab Saudi dalam ajang Piala Teluk akhir 2024. Bahkan, tim-tim seperti Palestina yang berperingkat lebih rendah pun mampu menundukkan Irak.

Artinya, peluang Indonesia untuk membalikkan keadaan tetap terbuka lebar — terutama dengan peningkatan performa dan kedalaman skuad saat ini.

Formasi dan Faktor Kunci Garuda

Saat melawan Arab Saudi, Kluivert memang menurunkan formasi berbeda dari pola tiga bek tengah yang sebelumnya terbukti ampuh saat Indonesia mengalahkan Bahrain, China, dan Arab Saudi di putaran ketiga.

Formasi itu pula yang memberi Garuda tiga kemenangan beruntun, dan menjadi resep penting sejak putaran kedua saat dua kali menundukkan Vietnam serta sekali menaklukkan Filipina.

Kini, kunci keberhasilan Garuda bisa kembali hadir lewat formasi serupa — ditopang oleh pemain-pemain top seperti Maarten Paes di bawah mistar, serta Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, dan Ole Romeny yang siap menguatkan lini belakang dan tengah.

Dengan susunan ini, Indonesia jelas bukan lagi tim yang sama seperti ketika dua kali tumbang dari Irak di babak sebelumnya.

Tugas Berat Patrick Kluivert

Tantangan kini ada di tangan Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu dituntut untuk meracik ulang strategi, mengelola pemain muda dan senior dengan cermat, serta menjadikan kekalahan dari Arab Saudi sebagai bahan bakar untuk kebangkitan.

Sejarah mencatat, Indonesia selalu punya cara untuk bangkit. Setelah dikalahkan Australia pada Maret lalu, Garuda langsung menaklukkan Bahrain dan China.

Jika pola itu terulang, bukan mustahil kemenangan atas Irak menjadi babak baru perjalanan heroik Indonesia menuju putaran final Piala Dunia 2026.

Wajib Menang demi Lanjutkan Mimpi

Memenangkan laga melawan Irak adalah harga mati. Hasil seri masih bisa menjaga asa, asalkan Arab Saudi menundukkan Irak dengan margin lebih besar dari kemenangan mereka atas Indonesia.

Namun kemenangan jelas jadi target utama — sebab hasil selain itu akan mengakhiri petualangan Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Jika berhasil, Indonesia berpeluang finis di posisi runner up Grup C dan melaju ke playoff antarbenua. Di babak itu, Garuda akan bersaing dengan tim-tim tangguh dari Afrika, Amerika Selatan, Oseania, hingga CONCACAF untuk memperebutkan dua tiket terakhir menuju Piala Dunia 2026 yang diikuti 48 negara.

Momen yang Tak Boleh Terlewat

Perjalanan panjang ini bukan sekadar cerita sepak bola — tapi simbol semangat baru Indonesia. Dengan dukungan publik, konsistensi, dan strategi matang, Garuda punya peluang nyata untuk menulis sejarah dilansir Antara.

Momen seperti ini tak datang dua kali.

Saatnya membuktikan bahwa perjuangan panjang dari babak pertama bukan sekadar kebetulan.

Menangkan laga melawan Irak — demi Indonesia, demi sejarah!

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Bola Terbaru