Jumat, 01 Agustus 2025

Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi untuk Jaga Pertumbuhan di Tengah Gejolak Global


 Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi untuk Jaga Pertumbuhan di Tengah Gejolak Global Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tirto.id)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pemerintah Indonesia resmi menggelontorkan paket stimulus ekonomi tahap kedua untuk periode Juni–Juli 2025 sebagai langkah antisipatif menjaga stabilitas ekonomi nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, kebijakan ini dirancang untuk meredam tekanan eksternal yang mulai mempengaruhi laju pertumbuhan domestik.

Memasuki kuartal II tahun ini, tekanan global kian terasa. Indeks manufaktur global (PMI) menunjukkan perlambatan dengan masuk ke zona kontraksi. Harga komoditas dunia cenderung melemah, sementara konflik geopolitik antara Iran dan Israel sempat memicu lonjakan harga minyak hingga 8 persen sebelum kembali turun.

"Situasi global belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. IMF dan Bank Dunia juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025," ujar Sri Mulyani dalam pernyataan resminya, Jumat (4/7/2025).

Tekanan Ekonomi Terasa di Dalam Negeri

Gejolak eksternal mulai merambat ke indikator ekonomi nasional. Aktivitas manufaktur Indonesia tercatat masuk zona kontraksi, sementara data konsumsi domestik menunjukkan pelemahan. Penjualan semen yang sempat meningkat pada April, kembali turun di Mei. Penurunan juga terlihat pada angka penjualan kendaraan bermotor.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa tekanan global mulai memberikan dampak nyata terhadap komponen pertumbuhan dalam negeri. Namun demikian, sejumlah indikator masih menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia.

"Inflasi inti terjaga di level 1,9 persen, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus, dan kinerja ekspor tetap stabil," katanya.

Rincian Stimulus Ekonomi Tahap Kedua

Untuk menjaga agar tekanan global tidak berdampak lebih dalam, pemerintah meluncurkan paket stimulus baru dengan berbagai insentif di sektor transportasi, bantuan sosial, dan ketenagakerjaan. Total anggaran stimulus ini mencapai puluhan triliun rupiah.

Berikut adalah beberapa poin utama dalam paket tersebut:

Diskon Transportasi:Pemerintah memberikan potongan harga untuk tiket kereta api, pesawat, dan kapal laut selama masa liburan sekolah Juni–Juli 2025. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp0,94 triliun.

Perluasan Bantuan Sosial:Pemerintah menambah bantuan kartu sembako sebesar Rp200 ribu per bulan selama dua bulan, serta bantuan pangan berupa beras 10 kg per bulan. Total anggaran mencapai Rp11,93 triliun.

Subsidi Upah:Pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, termasuk guru di bawah Kemendikdasmen dan Kemenag, akan menerima subsidi sebesar Rp300 ribu. Program ini menjangkau lebih dari 17 juta orang dengan total anggaran Rp10,72 triliun.

Perpanjangan Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja:Stimulus ini diberikan bagi sektor padat karya dengan alokasi dana Rp0,2 triliun.

Sri Mulyani menyebut bahwa seluruh kebijakan ini ditujukan untuk menahan laju perlambatan ekonomi akibat tekanan global. Ia berharap, efek negatif dari ketegangan geopolitik dan penurunan aktivitas perdagangan internasional bisa ditekan.

“Dengan kebijakan ini, kami harapkan ada kompensasi terhadap tekanan global yang berdampak pada penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional, yang oleh IMF dan Bank Dunia diperkirakan turun ke angka 4,7 persen,” tutupnya dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru