Selasa, 30 Desember 2025

Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025, Bappenas Tegaskan Hasil dari Perencanaan yang Matang


 Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025, Bappenas Tegaskan Hasil dari Perencanaan yang Matang Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy (Foto: Dok Bappenas)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka impresif 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025. Capaian ini dinilai bukan semata hasil kebetulan, melainkan buah dari proses perencanaan pembangunan yang matang dan kolaboratif di tingkat nasional.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut merupakan refleksi dari konsistensi dalam perencanaan jangka panjang hingga menengah, serta koordinasi lintas kementerian dan lembaga.

“Pertumbuhan ekonomi ini adalah hasil dari proses perencanaan pembangunan yang kami susun jauh-jauh hari, bersama kementerian dan lembaga terkait,” ujar Rachmat dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Indonesia Unggul di Antara Negara G20 dan ASEAN

Dengan capaian pertumbuhan 5,12 persen, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara negara-negara G20 dan kawasan ASEAN. Tren pertumbuhan di atas lima persen ini pun dianggap sebagai sinyal positif bagi masa depan ekonomi nasional.

“Momentum ini penting untuk kita jaga agar akselerasi ekonomi bisa terus berlanjut ke depan,” tambah Rachmat.

Pertumbuhan Merata dari Aceh hingga Papua

Tak hanya mencatatkan angka yang tinggi, pertumbuhan ekonomi kali ini juga ditandai dengan pemerataan di seluruh wilayah. Sulawesi menjadi kawasan dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 5,83 persen, disusul Jawa 5,24 persen dan Sumatera 4,98 persen.

Menurut Bappenas, data tersebut menegaskan bahwa pembangunan kini tidak lagi bersifat Jawa-sentris, melainkan semakin menyebar ke seluruh daerah.

“Kami memastikan perencanaan pembangunan dilakukan secara merata dari Aceh hingga Papua. Ini bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif,” tegas Kepala Bappenas.

Kunci Keberlanjutan: Sinergi Pusat dan Daerah

Rachmat juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan. Ia menyebut penguatan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah sebagai salah satu langkah strategis ke depan.

“Pertumbuhan ekonomi bukan kerja satu institusi. Ini hasil dari sinergi kebijakan, perencanaan yang terpadu, dan kolaborasi erat antara pusat dan daerah,” jelasnya dikutip Antara.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 disebut sebagai fondasi utama yang mendasari capaian ini. Kedua dokumen tersebut disusun bersama dengan berbagai pemangku kepentingan sebagai peta jalan menuju Indonesia Emas 2045.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru