Loading
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025). ANTARA/ (Muhammad Baqir Idrus Alatas)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pemerintah tengah menyiapkan langkah besar dalam mewujudkan swasembada garam nasional. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengungkapkan rencana pembangunan Indonesia Salt Institute (Institut Garam Nasional) sebagai pusat riset dan inovasi garam pertama di Tanah Air.
“Kita akan membangun Indonesia Salt Institute sebagai kolaborasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan. Ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian garam Indonesia,” ujar Rachmat dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, potensi garam jauh melampaui kebutuhan dapur. Komoditas ini memiliki banyak turunan bernilai tinggi, mulai dari kosmetika, farmasi, hingga bahan baku baterai. Dengan pengelolaan modern dan inovasi riset, garam Indonesia diharapkan dapat diolah menjadi produk industri berdaya saing tinggi.
“Kami ingin garam Indonesia tidak hanya berhenti pada garam konsumsi atau pengawet makanan, tetapi juga menjadi bahan baku untuk industri kedokteran dan teknologi,” tegasnya.
Langkah strategis ini juga diperkuat melalui kerja sama antara K-Utec Salt Technology Germany, PT Garam, serta sejumlah pemerintah daerah, khususnya di wilayah penghasil garam seperti Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timur Tengah Utara (NTT), dan Gresik (Jawa Timur).
Kolaborasi ini diharapkan mampu menghadirkan ekosistem pergaraman nasional yang lebih terintegrasi — mulai dari proses produksi, peningkatan kualitas, hingga hilirisasi industri.
Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Bappenas, Leonardo AA Teguh Sambodo, menambahkan bahwa penguatan sektor garam menjadi langkah penting agar Indonesia mampu memproduksi garam industri berkualitas tinggi dengan standar internasional.
“Dengan kerja sama ini, petani garam akan lebih terlibat dalam rantai industri secara maksimal. Kami ingin memastikan nilai ekonomi garam dinikmati hingga ke tingkat petani,” ujarnya dikutip Antara.
Leonardo juga berharap pembangunan Institut Garam Nasional dapat menjadi wadah inovasi untuk menciptakan solusi-solusi alternatif dan teknologi baru, sekaligus memperkuat daya saing garam Indonesia di pasar global.
“Kami berharap inisiatif ini bisa menjadi momentum kebangkitan industri garam nasional yang lebih berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi,” tutupnya.