Selasa, 30 Desember 2025

Tol Kataraja Resmi Dibuka, PIK 2 Siap Jadi Magnet Investasi dan Pusat Ekonomi Baru di Barat Jakarta


 Tol Kataraja Resmi Dibuka, PIK 2 Siap Jadi Magnet Investasi dan Pusat Ekonomi Baru di Barat Jakarta Suasana jalan tol Kataraja yang menghubungkan Jakarta dan wilayah pesisir Tangerang. ANTARA/HO-Dokumentasi Yes Invest.

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pembukaan ruas Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg (Kataraja) menandai babak baru dalam pengembangan kawasan barat Jakarta. Infrastruktur strategis ini tidak hanya memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke pesisir Tangerang, tetapi juga menjadi pemicu lahirnya pusat ekonomi baru di kawasan tersebut.

Tol yang terhubung langsung dengan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 ini mulai beroperasi secara fungsional pada Kamis (9/10/2025) dan dapat digunakan secara gratis hingga 20 Oktober 2025, setiap pukul 06.00–22.00 WIB.

Menurut Christofer, CEO dan Founder Yes Invest, kehadiran Tol Kataraja akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan dengan efek berantai (multiplier effect) di berbagai sektor.

“Dengan tersambungnya kawasan PIK 2 ke jaringan tol utama, biaya logistik menuju Bandara Soekarno–Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok akan turun, distribusi barang menjadi lebih efisien, dan waktu tempuh berkurang drastis. Ini akan memperkuat daya saing sektor manufaktur dan perdagangan,” ujarnya.

Christofer menambahkan, aksesibilitas merupakan faktor penting dalam peningkatan nilai properti.

“Begitu tol ini tersambung penuh, kawasan seperti PIK 2 akan menjadi magnet investasi baru karena investor melihat konektivitas sebagai jaminan pertumbuhan nilai aset,” jelasnya.

PIK 2 Jadi Magnet Investasi dan Pariwisata

Momentum pembukaan Tol Kataraja bertepatan dengan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 yang digelar di Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) PIK 2. Ajang internasional ini mempertemukan pelaku industri pariwisata, investor, dan wisatawan, sekaligus menegaskan posisi PIK 2 sebagai pusat ekonomi baru di utara Jakarta.

Dari sisi properti, nilai lahan di kawasan PIK 2 diprediksi meningkat tajam seiring dengan terbukanya akses tol.

“Aktivitas ekonomi di sektor hospitality, perdagangan, dan pariwisata akan tumbuh pesat, menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Christofer.

Konektivitas baru ini juga diyakini akan mendorong kinerja PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebagai pengembang utama kawasan. Pembukaan Tol Kataraja diharapkan meningkatkan trafik pengunjung ke PIK 2 dan memperkuat penjualan proyek-proyek properti.

Momentum Positif untuk PANI dan Pasar Modal

Selain infrastruktur, PANI juga tengah menyiapkan aksi korporasi berupa rights issue yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari yang sama.

Menurut Christofer, harga pelaksanaan rights issue biasanya didiskon 10–30 persen dari harga pasar. Dengan harga saham PANI per 8 Oktober 2025 berada di kisaran Rp15.375, harga pelaksanaan diperkirakan akan berada pada rentang Rp10.700–Rp13.800 per saham.

“Rights issue ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat modal dan mempercepat penyelesaian proyek-proyek infrastruktur seperti Tol Kataraja,” ujarnya.

Dana hasil rights issue rencananya akan digunakan untuk memperkuat penyertaan saham di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur strategis lainnya.

Dari sisi teknikal, saham PANI masih menunjukkan tren penguatan dengan potensi menuju Rp23.450, selama mampu bertahan di atas area support Rp10.875–12.850. Delapan dari tiga belas sekuritas yang tercatat di Bloomberg Terminal masih merekomendasikan “buy” dengan target harga di kisaran Rp19.000–20.000.

Tol Kataraja, Simbol Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Christofer menilai proyek Tol Kataraja sebagai contoh sukses kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam membangun konektivitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Tol Kataraja adalah bukti bahwa pembangunan fisik bisa memicu pertumbuhan ekonomi berlapis, mulai dari efisiensi logistik, peningkatan nilai lahan, hingga daya beli masyarakat,” katanya dikutip Antara.

Dengan beroperasinya tol ini, PIK 2 semakin mengukuhkan diri sebagai kawasan investasi paling prospektif di Jabodetabek — sebuah ekosistem baru yang menghubungkan logistik, properti, dan pariwisata dalam satu kesatuan ekonomi modern.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru