Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Menguat di Tengah Pasar Cermati Data PMI hingga PDB Indonesia


 IHSG Menguat di Tengah Pasar Cermati Data PMI hingga PDB Indonesia Ilustrasi - IHSG menguat di awal pekan di tengah investor mencermati rilis data PMI Manufaktur, inflasi, dan PDB kuartal III-2025. (Antaranews.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Awal pekan ini, pasar saham Indonesia kembali menunjukkan sentimen positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Senin (3/11/2025), di tengah pelaku pasar yang menanti rilis sejumlah data ekonomi penting, mulai dari PMI Manufaktur hingga pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025.

IHSG dibuka naik 44,15 poin atau 0,54 persen ke level 8.208,03. Sementara itu, indeks LQ45—yang berisi 45 saham unggulan—ikut menguat 5,37 poin atau 0,65 persen ke posisi 836,91.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidatif dengan rentang pergerakan di kisaran 8.000–8.280. “Investor masih mencermati data makroekonomi yang akan dirilis pekan ini,” ujarnya dalam kajian riset di Jakarta.

Data Ekonomi Jadi Fokus Pasar

Sepanjang pekan ini, pelaku pasar akan menyoroti sejumlah data domestik, mulai dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, inflasi, neraca perdagangan, cadangan devisa, hingga pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025. Rangkaian data tersebut dinilai akan memberikan gambaran mengenai arah perekonomian Indonesia menjelang akhir tahun.

Selain itu, investor juga menunggu hasil review indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang dijadwalkan diumumkan pada Rabu (5/11/2025). Hasil peninjauan MSCI ini kerap mempengaruhi arus dana asing yang masuk ke pasar saham domestik.

Sentimen Global Masih Beragam

Dari sisi global, pasar saham masih dibayangi ketidakpastian akibat government shutdown di Amerika Serikat (AS) yang membatasi publikasi sejumlah data ekonomi. Meski demikian, pelaku pasar tetap menantikan rilis data penting seperti ADP Employment, ISM PMI, dan Michigan Consumer Sentiment Index.

Dari kawasan Eropa, Bank of England (BoE) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya, sementara zona euro bersiap merilis data PMI terbaru. Adapun dari Asia, China juga dijadwalkan mengumumkan data PMI sektor swasta yang akan menjadi acuan bagi investor regional dikutip Antara.

Pergerakan Bursa Dunia

Pada akhir pekan lalu, bursa saham Eropa ditutup kompak melemah. Indeks Euro Stoxx 50 turun 0,65 persen, FTSE 100 Inggris melemah 0,44 persen, DAX Jerman terkoreksi 0,67 persen, dan CAC 40 Prancis melemah 0,44 persen.

Sebaliknya, bursa saham Amerika Serikat di Wall Street justru menutup perdagangan dengan penguatan tipis. Indeks Dow Jones naik 0,09 persen ke 47.562,87, S&P 500 menguat 0,26 persen ke 6.840,20, dan Nasdaq Composite menguat 0,48 persen ke 25.858,13.

Bursa Asia Ikut Bergerak Positif

Pagi ini, mayoritas bursa Asia dibuka menguat mengikuti sentimen global yang mulai stabil. Indeks Nikkei Jepang melesat 1.085,79 poin atau 2,12 persen ke 42.411,80. Hang Seng Hong Kong naik 118,85 poin atau 0,42 persen ke 26.037,50. Sementara Shanghai Composite justru melemah tipis 0,16 persen ke 3.948,25, dan Straits Times Singapura naik 0,38 persen ke 4.446,07.

Dengan kombinasi sentimen positif di kawasan Asia serta antisipasi terhadap data ekonomi domestik, IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatannya—meski pelaku pasar tetap berhati-hati menunggu arah ekonomi global dan keputusan indeks MSCI.

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru