Loading
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi keterangan ketika dijumpai di Jakarta, Kamis (20/11/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pemerintah memastikan rencana impor bahan bakar minyak (BBM) dan LPG dari Amerika Serikat (AS) tetap mengikuti mekanisme lelang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa vendor asal AS tetap harus melalui proses bidding seperti pemasok lainnya.
“Impor langsung tetap melalui bidding. Vendor migas dari Amerika juga wajib ikut proses itu,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Airlangga menjelaskan, Indonesia saat ini menunggu finalisasi perjanjian tarif resiprokal dengan AS. Jika perjanjian itu sudah disepakati kedua negara, barulah nota kesepahaman atau MoU akan diterbitkan sebagai tindak lanjut resmi.
“MoU sebenarnya sudah disiapkan, mekanismenya sudah ada. Kami tinggal menunggu perjanjian tarif resiprokal dengan Amerika Serikat,” tambahnya.
SPBU Swasta Dipersilakan Ikut Impor
Airlangga juga membuka peluang bagi SPBU swasta di Indonesia untuk ikut mengimpor BBM atau LPG dari AS. “Kalau swasta ingin impor, silakan saja,” ucapnya dikutip Antara.
Kesepakatan tarif baru ini menjadi bagian dari paket kerja sama ekonomi yang lebih luas. Pemerintah AS sebelumnya menyetujui penurunan tarif produk Indonesia dari rencana 32 persen menjadi 19 persen. Untuk menjaga keseimbangan neraca dagang, Indonesia melalui Pertamina berkomitmen meningkatkan impor energi dari AS dengan nilai hingga 15 miliar dolar AS.
Selain itu, kerja sama juga mencakup investasi proyek di Indonesia dan pembangunan fasilitas blue ammonia di AS dengan total nilai investasi mencapai 10 miliar dolar AS.Airlangga optimistis rangkaian komitmen perdagangan dan investasi tersebut akan membuat neraca dagang Indonesia–AS kembali seimbang.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) masih menunggu penerbitan regulasi resmi pemerintah terkait rencana impor minyak mentah (crude oil) dari Amerika Serikat.