Selasa, 30 Desember 2025

Fans G-Dragon di Indonesia Desak Hana Bank Hentikan Pendanaan Batu Bara di Pulau Obi


 Fans G-Dragon di Indonesia Desak Hana Bank Hentikan Pendanaan Batu Bara di Pulau Obi Ilustrasi -  Fans G-Dragon di Indonesia menuntut Hana Bank menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara dan nikel yang dinilai merusak lingkungan di Pulau Obi, Maluku Utara. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Di tengah ramainya dunia hiburan Korea di Indonesia, sebuah isu besar muncul dari komunitas penggemar G-Dragon. Bukan soal comeback, bukan pula tentang tren fashion idol kesayangan mereka—melainkan soal lingkungan.

Pada Selasa 9 Desember 2025, KPOP4PLANET bersama puluhan ribu fans G-Dragon di Indonesia melayangkan surat terbuka kepada Hana Bank Korea. Seruan ini bukan tanpa alasan. Fans menuntut Hana Bank menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara dan nikel yang dinilai merusak lingkungan di Pulau Obi, Maluku Utara—wilayah yang selama beberapa tahun terakhir menghadapi tekanan ekologis dan sosial akibat ekspansi industri tersebut.

Isu ini menjadi menarik bukan hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga dari sisi pop culture, sebab G-Dragon saat ini merupakan brand ambassador global Hana Financial Group. Kontradiksi inilah yang memicu respons massif dari para fans.

Kontradiksi Investasi dan Janji Hijau

Hana Financial Group pada 2021 menyatakan telah berhenti membiayai pembangunan PLTU batu bara. Namun, laporan Recourse dan Market Forces menunjukkan hal yang berbeda:

– Pada 2022, KEB Hana Bank Indonesia bersama beberapa bank regional menyetujui pendanaan sebesar US$ 530 juta untuk PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), anak usaha Harita Nickel di Pulau Obi.

– Sejak 2018, Hana juga tercatat menyalurkan US$ 84 juta kepada Grup Harita.

Pendanaan ini dinilai bertentangan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan.

Dampak Serius di Pulau Obi

Berbagai laporan menyebutkan bahwa operasi nikel di Obi memunculkan risiko besar:

– Relokasi paksa warga dari lahan mereka.

– Pencemaran laut dengan kandungan logam berat yang membahayakan ikan tangkapan nelayan.

– Risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak yang tinggal di sekitar wilayah operasi.

Emisi Harita Nickel juga terbilang besar. Pada laporan keberlanjutan 2024, perusahaan mencatat 10,87 juta ton CO₂ per tahun, atau hampir 1% dari total emisi Indonesia—angka yang cukup besar untuk satu perusahaan.

Ketika Pop Culture Menjadi Kekuatan Suara

Keterlibatan G-Dragon sebagai wajah Hana Financial Group membuat isu ini cepat bergulir dalam komunitas penggemar. Para VIP dan FAM merasa kolaborasi idola mereka seharusnya sejalan dengan nilai keberlanjutan.

“Sebagai penggemar, tentu kami senang saat G-Dragon jadi brand ambassador Hana. Tapi kami ingin perusahaan juga konsisten terhadap dampaknya di Indonesia,” ujar Nurul Sarifah, Juru Kampanye KPOP4PLANET dalam rilis yang disampaikan ke media ini, Rabu (10/12/2025).

Kampanye digital bertajuk “Hana, Bring K-pop Not Coal” pun meledak. Lebih dari 161.000 fans dari berbagai komunitas K-pop berpartisipasi melalui aksi penandaan massal di Instagram dan X, menjadikannya salah satu gerakan digital lingkungan terbesar dari fans Indonesia.

Beberapa fans juga menyampaikan kekecewaan pribadi. Seorang penggemar G-Dragon dengan nama akun @istri.jidi menulis bahwa rasa bangga memiliki idola sebesar GD justru bercampur rasa sedih ketika tahu ada dampak lingkungan yang merugikan masyarakat lokal.

Seruan Transparansi untuk Masa Depan

Organisasi lingkungan Market Forces menilai pembiayaan KEB Hana berkontribusi pada pembangunan PLTU captive berkapasitas 2,1 GW—sesuatu yang menurut IEA seharusnya dihentikan demi transisi energi yang aman.

Di sisi lain, Hana Bank memiliki basis pengguna besar di Indonesia melalui Line Bank, dengan lebih dari 1,2 juta nasabah (2024). Popularitas ini membuat keterlibatan publik menjadi semakin relevan.

Kini, KPOP4PLANET bersama tujuh komunitas penggemar resmi mengirimkan surat terbuka ke kantor pusat Hana Bank di Seoul. Mereka berharap perusahaan dapat menunjukkan langkah nyata menuju pendanaan yang lebih bersih dan etis, terutama karena kolaborasinya dengan figur publik sebesar G-Dragon.

 

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru