Selasa, 30 Desember 2025

Konsumen Makin Frugal: Paket Harian & Mingguan Jadi Andalan di Tengah Tekanan Ekonomi


 Konsumen Makin Frugal: Paket Harian & Mingguan Jadi Andalan di Tengah Tekanan Ekonomi Riset Inventure–Alvara 2025 memperlihatkan bahwa 52% konsumen kini lebih memilih paket internet harian atau mingguan, sementara 48% masih menggunakan paket bulanan. (Tangkapan Layar)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Ketidakpastian ekonomi membuat banyak rumah tangga di Indonesia semakin berhati-hati dalam mengatur pengeluaran. Salah satu sektor yang paling mencerminkan perubahan perilaku ini adalah telekomunikasi. Riset Inventure–Alvara 2025 memperlihatkan bahwa 52% konsumen kini lebih memilih paket internet harian atau mingguan, sementara 48% masih menggunakan paket bulanan.

Temuan tersebut disampaikan dalam forum Business Outlook 2026: Winning in The Era of Dormant Economy yang berlangsung di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Micro-Spending Jadi Strategi Bertahan

Peralihan ke paket kecil bukan sekadar soal harga yang lebih murah. Pola ini mencerminkan strategi micro-spending, yakni membayar kebutuhan dalam nominal kecil agar arus kas tetap aman. Dibanding harus menyiapkan dana besar di awal bulan, konsumen memilih biaya kecil yang fleksibel dan bisa dihentikan kapan pun sesuai kondisi keuangan.

Managing Partner Inventure, Yuswohady, menjelaskan bahwa perilaku ini adalah bentuk frugal mindset modern. “Frugal consumer tidak memotong kebutuhan penting seperti internet. Mereka hanya mengubah cara membayarnya agar lebih ringan dan memberi ruang bernapas,” ungkapnya. Paket data harian atau mingguan memberi kendali penuh pada konsumen untuk menyesuaikan penggunaan dengan kemampuan finansial mereka.

Adaptasi di Tengah Dormant Economy

Dalam situasi dormant economy, ketika pendapatan cenderung stagnan sementara biaya hidup naik, strategi pengelolaan biaya seperti ini menjadi sangat relevan. Internet tetap menjadi kebutuhan esensial, namun konsumen kini mencari cara membayar yang lebih taktis, adaptif, dan sadar biaya.

Karakter Frugal Consumer sendiri bukan mengurangi kebutuhan, tetapi meracik ulang pola pembayaran agar lebih mudah dikontrol. Micro-spending memberi rasa aman karena jumlah pengeluaran bisa diatur secara real-time mengikuti kondisi dompet.

Implikasi bagi Operator Telekomunikasi

Tren ini membuka peluang sekaligus tantangan bagi operator. Ke depan, produk data diperkirakan harus lebih modular, fleksibel, dan hyper-affordable, menyesuaikan ritme keuangan konsumen yang semakin dinamis. Struktur tarif lama yang kaku tidak lagi cukup untuk menghadapi perilaku belanja baru yang serba fleksibel.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru