Loading
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha saat ditemui di Jakarta, Senin (15/12/2025). /ANTARA/Sinta Ambarwati.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah terus mendorong agar musik religi karya musisi Indonesia mendapat ruang lebih luas di ruang-ruang publik. Upaya ini dinilai penting tidak hanya untuk memperkuat nilai spiritual masyarakat, tetapi juga untuk mendukung keberlangsungan ekosistem musik nasional.
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut ditargetkan mulai berjalan sejak tahun ini dan berlanjut secara berkesinambungan, terutama pada momentum hari besar keagamaan.
“Harapannya, mulai tahun ini dan seterusnya, setiap perayaan hari besar seperti Natal, Tahun Baru, Ramadan, hingga Imlek, musik yang diperdengarkan di berbagai ruang publik adalah karya anak bangsa,” ujar Giring saat ditemui di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Menurut Giring, kebijakan ini menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap musik religi lokal sebagai medium penguatan nilai-nilai spiritual. Ia optimistis rencana tersebut dapat terealisasi seiring dengan tata kelola royalti yang semakin baik dan tertata.
Langkah ini juga mendapat sambutan positif dari sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Dukungan tersebut membuka peluang bagi pemutaran musik religi lokal di mal, hotel, restoran, dan ruang publik lainnya.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Kebudayaan telah menerbitkan surat rekomendasi yang memuat daftar lagu religi karya musisi Indonesia. Daftar tersebut disesuaikan dengan momentum hari besar keagamaan dan dapat menjadi acuan bagi pengelola ruang publik.
Tak hanya itu, Kementerian Kebudayaan juga menjajaki kerja sama dengan musisi religi senior Hadad Alwi untuk menghadirkan festival musik religi. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem musik religi sekaligus membuka ruang apresiasi yang lebih luas bagi para musisinya.
Sebelumnya, Giring juga menggelar pertemuan strategis dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar untuk membahas perluasan ruang bagi musik religi lokal. Dalam pertemuan tersebut, dibahas pentingnya pemisahan yang sehat antara nilai ibadah dan karya seni, tanpa menghilangkan esensi spiritualnya.
“Ibadah dan karya sejatinya merupakan satu kesatuan. Karena itu, kami mengajak Kementerian Agama untuk bersama-sama mendukung pemutaran musik religi karya musisi Indonesia di ruang publik, sekaligus mengurangi dominasi karya luar negeri,” tegas Giring dikutip Antara.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap seni religi berlaku untuk seluruh agama yang ada di Indonesia.
Menurutnya, seni dan agama tidak dapat dipisahkan karena seni merupakan medium penting dalam menyampaikan serta menghidupkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Kolaborasi lintas kementerian dan pemangku kepentingan pun dinilai dapat memberikan manfaat ganda, baik bagi perkembangan seni budaya maupun penguatan peran ruang publik sebagai bagian dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.