-
-
-
Loading
Loading
Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Polri, Kombes Pol Ari Kurniawan Jati (kedua dari kiri) saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11/2025). ANTARA/Ilham Kausar
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta mulai menemukan titik terang. Hasil penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa bahan peledak yang digunakan di sekolah itu identik dengan temuan di rumah terduga pelaku, yang masih berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH).
“Kami melakukan pemeriksaan di rumah ABH dan menemukan bahan peledak berdaya ledak rendah (low explosive),” ungkap Kombes Pol Ari Kurniawan Jati, Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Polri, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Menurut Ari, temuan itu memperkuat hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di SMAN 72 Jakarta. “Bahan yang ditemukan di rumah ABH terbukti sama dengan yang digunakan di dua titik ledakan, yakni di dalam masjid dan di area bank sampah sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin menyebut penyidik masih menelusuri dari mana pelaku mendapatkan bahan-bahan tersebut.
“Kami masih menunggu keterangan lebih lanjut dari ABH karena yang bersangkutan sedang menjalani perawatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa empat dari tujuh bom rakitan yang disiapkan pelaku meledak di kawasan sekolah. “Dari tujuh, empat meledak dan tiga lainnya berhasil diamankan. Semua bahan aktif kini sudah diamankan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya,” kata Kombes Pol Henik Maryanto, Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Henik menambahkan, tim menemukan dua titik lokasi ledakan di sekitar sekolah. “Ledakan pertama terjadi di dalam masjid, sedangkan lokasi kedua berada di area bank sampah dan taman baca,” ungkapnya dikutip Antara.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan motif dan sumber bahan peledak, sekaligus menjamin keamanan lingkungan sekolah agar peristiwa serupa tak terulang.
