Loading
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/11/2025). ANTARA/Ilham Kausar.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Polisi mengungkap temuan baru dari kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta. Anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang diduga menjadi pelaku disebut membeli bahan peledak melalui platform daring. Informasi ini disampaikan setelah penyidik memeriksa orang tua ABH.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menjelaskan bahwa paket berisi bahan yang diduga digunakan dalam perakitan peledak tersebut diterima langsung oleh ayah ABH. Saat itu, keluarga tidak menaruh curiga karena remaja tersebut mengaku paket tersebut berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
“Iya, betul, pembeliannya dilakukan secara online. Orang tuanya yang menerima paket, dan mereka tidak curiga karena diberi alasan untuk kebutuhan ekskul,” ujar Budi, Jumat (21/11/2025).
Budi menambahkan bahwa penyidik belum dapat menggali lebih jauh asal pembelian maupun motif ABH karena kondisinya masih belum stabil untuk diperiksa. Proses pendalaman harus dilakukan secara hati-hati mengingat statusnya yang masih di bawah umur.
“Karena ABH masih anak-anak, pemeriksaannya bertahap dan tidak bisa terburu-buru,” jelasnya.
Dari pemeriksaan terhadap orang tua dan kakak ABH, polisi juga tidak menemukan adanya perubahan perilaku signifikan yang bisa mengarah pada persiapan tindakan berbahaya sebelum insiden terjadi.
Sebelumnya, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah menemukan berbagai bahan yang tergolong low explosive di rumah ABH. Temuan tersebut sesuai dengan residu bahan peledak yang ditemukan di dua titik lokasi ledakan di area sekolah, yaitu dalam masjid dan di dekat bank sampah.
Kepala Balistik dan Metalurgi Forensik Polri, Kombes Pol Ari Kurniawan Jati, memastikan adanya kesesuaian material tersebut.
“Bahan yang ditemukan di TKP memiliki karakter yang sama dengan bahan-bahan yang disita dari rumah ABH,” jelas Ari dalam konferensi pers, Selasa (11/11/2025) dikutip Antara.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin, menegaskan bahwa penyidik masih menunggu kondisi ABH membaik untuk mengetahui lebih jelas sumber bahan dan proses pembeliannya.