Selasa, 30 Desember 2025

Iran Desak PBB Awasi Fasilitas Nuklir Israel, Soroti Ketimpangan Pengawasan IAEA


 Iran Desak PBB Awasi Fasilitas Nuklir Israel, Soroti Ketimpangan Pengawasan IAEA Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan bahwa Israel tidak bisa terus dikecualikan dari aturan pengawasan nuklir internasional. (riau.com)

PBB, ARAHKITA.COM - Iran mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menempatkan seluruh fasilitas nuklir milik Israel di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Langkah ini dianggap penting guna mengakhiri ketimpangan dan menjaga stabilitas di Timur Tengah.

Dalam pernyataan resminya di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Minggu (22/6/2025), Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan bahwa Israel tidak bisa terus dikecualikan dari aturan pengawasan nuklir internasional.

"Dewan Keamanan harus segera bertindak berdasarkan Bab 7 Piagam PBB untuk mengoreksi ketidakadilan ini. Sudah saatnya fasilitas nuklir Israel diawasi penuh oleh IAEA, sebagaimana negara-negara lain," tegas Iravani.

Iran Buka Diri untuk IAEA, Israel Justru Bungkam

Pada pertemuan yang sama, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menyampaikan kesiapan lembaganya untuk bekerja sama dengan Iran secara lebih intensif. Ia bahkan menyatakan bersedia segera mengunjungi Iran demi memastikan teknologi nuklir negara tersebut digunakan secara damai.

"Saya siap melakukan perjalanan dan berdialog dengan semua pihak guna memastikan bahwa penggunaan teknologi nuklir tetap dalam koridor damai, sesuai mandat IAEA," ujar Grossi.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik menyusul serangan militer AS terhadap wilayah Iran, yang kini turut menjadi sorotan Dewan Keamanan.

Kapasitas Nuklir Israel Dinilai Tak Transparan

Meskipun Israel selama ini tidak secara terbuka menyatakan kepemilikan senjata nuklir, berbagai laporan lembaga internasional menunjukkan adanya potensi besar dalam kekuatan nuklir negeri tersebut.

Laporan NBC News pada Kamis (19/6), yang mengutip data dari Federasi Ilmuwan Amerika dan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, menyebutkan bahwa Israel diperkirakan memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir. Namun, karena kebijakan yang cenderung tertutup, sulit untuk memastikan kapasitas sebenarnya.

"Israel sengaja menjaga kerahasiaan kekuatan nuklirnya. Ini adalah strategi untuk membuat lawan tidak mengetahui potensi reaksi Israel jika terjadi konflik," ujar John Erath, Direktur Kebijakan Senior di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi dikutip dari Antara.

Kebijakan ambigu ini dinilai menimbulkan kekhawatiran dari sejumlah negara, terutama di kawasan Timur Tengah, yang mempertanyakan komitmen Israel terhadap perdamaian dan non-proliferasi.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru