Selasa, 30 Desember 2025

Trump: Jika Putin Tolak Akhiri Perang, Akan Ada Konsekuensi Serius


 Trump: Jika Putin Tolak Akhiri Perang, Akan Ada Konsekuensi Serius Trump: Jika Putin Tolak Akhiri Perang, Akan Ada Konsekuensi Serius. (WHYY)

WASHINGTON, ARAHKITA.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi konsekuensi yang sangat serius, jika Putin tidak menyepakati langkah untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Trump mengeluarkan pernyataan tegas terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjelang pertemuan puncak mereka yang dijadwalkan berlangsung di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Dia memberikan keterangan di Kennedy Center, Washington, D.C., pada Rabu (13/8) waktu setempat.

Ketika ditanya apakah Rusia akan menerima dampak nyata jika menolak kesepakatan perdamaian, Trump menjawab lugas bahwa sanksi atau tindakan serius akan diberlakukan.

Komentar keras ini muncul beberapa jam setelah Trump mengikuti pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah pemimpin Eropa. Trump menyebut diskusi tersebut berjalan sangat positif, bahkan menilainya sebagai “sangat bersahabat.”

 

“Saya akan menilainya 10, Anda tahu, sangat, sangat bersahabat,” katanya.

Komentar itu muncul saat Trump bersiap untuk bertemu langsung dengan Putin untuk pertama kali di masa jabatan keduanya. Trump mengatakan pertemuan tatap muka yang dijadwalkan berlangsung di Anchorage, kota terpadat di Alaska, kemungkinan akan menghasilkan pembentukan pertemuan puncak trilateral antara dirinya, Putin, dan Zelenskyy.

“Ada peluang sangat besar bahwa kita akan mengadakan pertemuan kedua yang akan lebih produktif dari yang pertama, karena pertemuan pertama ini akan saya gunakan untuk mengetahui posisi kita dan apa yang sedang kita lakukan,” ujarnya.

“Jika pertemuan pertama berjalan baik, kita akan segera mengadakan pertemuan kedua. Saya ingin melakukannya segera, dan mengadakan pertemuan antara Presiden Putin, Presiden Zelenskyy, dan saya sendiri, jika mereka bersedia,” kata Trump menambahkan.

Lebih lanjut Trump mengatakan, meski “hal-hal hebat tertentu” dapat dicapai dalam pertemuan di hari Jumat, agenda utama pertemuan tersebut adalah “menyiapkan panggung” untuk pertemuan trilateral lanjutan. Namun, ia mengakui bahwa hal itu belum tentu terwujud.

“Mungkin tidak akan ada pertemuan kedua, karena jika saya merasa tidak tepat untuk mengadakannya akibat tidak mendapat jawaban yang kami perlukan, maka kami tidak akan mengadakan pertemuan kedua,” tegasnya dilansir Antara.

Adapun pertemuan antara Presiden AS dan Kepala Negara Rusia itu, diumumkan secara resmi oleh Trump sendiri melalui platform Truth Social pada 8 Agustus lalu.

“Pertemuan yang sangat dinantikan antara saya, sebagai Presiden Amerika Serikat, dan Presiden Vladimir Putin, dari Rusia, akan berlangsung Jumat depan, 15 Agustus 2025, di negara bagian Alaska,” tulis Trump.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru