Selasa, 30 Desember 2025

Dokter IPB: Mikroplastik Tembus Plasenta, Masuk Melalui Udara hingga Makanan


 Dokter IPB: Mikroplastik Tembus Plasenta, Masuk Melalui Udara hingga Makanan Mikroplastik visa Masuk ke tumbuh melalui Udara Dan Makanan, (Freepik)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Dokter spesialis kandungan dan dosen Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran IPB University, dr Ganot Sumulyo SpOG, menjelaskan bahwa mikroplastik dapat masuk ke tubuh ibu hamil melalui tiga jalur utama.

Penjelasan ini ia sampaikan menanggapi temuan penelitian terbaru yang menemukan partikel mikroplastik pada cairan amnion dan urin ibu hamil.

Ganot menyebutkan jalur pertama adalah inhalasi udara yang mengandung debu dan serat plastik, terutama di wilayah perkotaan dan ruang tertutup. Partikel berukuran sangat kecil berpotensi menembus alveolus dan kemudian masuk ke aliran darah.

Jalur kedua adalah konsumsi makanan dan minuman, seperti air kemasan, makanan laut, serta pangan yang dipanaskan atau dikemas dalam plastik. Nanoplastik dapat menembus lapisan usus dan akhirnya masuk ke sistem peredaran darah.

Jalur ketiga melalui paparan melalui kulit, meskipun kontribusinya relatif kecil. Meski demikian, penelitian internasional menunjukkan bahwa partikel berukuran nano mampu melewati sistem perlindungan tubuh, termasuk plasenta. Mikroplastik bahkan ditemukan pada plasenta manusia, mekonium, dan jaringan janin, menandakan adanya paparan sejak masa kehamilan.

Ganot menjelaskan bahwa paparan mikroplastik berpotensi memicu peradangan, stres oksidatif, serta gangguan fungsi dan aliran nutrisi pada plasenta.

Penelitian pada hewan, dilansir Antara, menunjukkan dampak lanjutan berupa penurunan berat lahir, keterlambatan pertumbuhan, dan perubahan perkembangan organ. Selain partikel plastik itu sendiri, bahan kimia aditif seperti phthalates dan BPA juga dapat mengganggu keseimbangan hormon pertumbuhan dan reproduksi.

Ia menilai pola hidup modern memperbesar risiko paparan, terutama melalui konsumsi air kemasan, makanan berbungkus plastik, pemanasan makanan dalam wadah plastik, serta paparan serat sintetis dari tekstil dalam ruangan. Untuk menekan risiko, Ganot mendorong adanya riset terpadu mengenai mikroplastik, mulai dari kohort ibu–anak hingga standardisasi metode deteksi. Edukasi publik dan tenaga kesehatan juga dinilai penting untuk mencegah paparan yang tidak disadari.

Ganot menegaskan bahwa penggunaan plastik secara bijak perlu dipahami masyarakat, khususnya ibu hamil, karena persoalan mikroplastik bukan hanya isu lingkungan, melainkan tantangan kesehatan reproduksi masa depan.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru