Selasa, 30 Desember 2025

Waspada! Mikroplastik Bisa Tingkatkan Risiko Stroke pada Penderita Diabetes


 Waspada! Mikroplastik Bisa Tingkatkan Risiko Stroke pada Penderita Diabetes Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono dalam temu media terkait mikroplastik di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Fenomena mikroplastik yang kini ditemukan di air hujan Jakarta bukan sekadar masalah lingkungan. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan, partikel plastik berukuran super kecil ini bisa menambah risiko penderita diabetes mengalami serangan jantung dan stroke jika masuk ke dalam tubuh manusia.

“Bagi orang dengan diabetes yang juga merokok, lalu terpapar mikroplastik, risiko serangan jantung dan stroke bisa meningkat,” ujar Rahmat Aji Pramono, Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ditemui di Balai Kota, Jumat (24/10/2025).

Mikroplastik Bisa Masuk ke Pembuluh Darah

Rahmat menjelaskan, mikroplastik terbentuk dari sisa degradasi limbah plastik—mulai dari serat pakaian sintetis, debu kendaraan, ban mobil, hingga pembakaran sampah plastik. Ukurannya bisa jauh lebih kecil dari debu atau bakteri, sehingga mudah terbawa udara dan terhirup manusia.

“Ketika partikel ini masuk ke tubuh, bisa menimbulkan peradangan pada organ. Kalau masuk ke pembuluh darah, risiko luka di jantung atau otak bisa meningkat, yang ujungnya berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke,” katanya.

Namun, Rahmat menegaskan, mikroplastik bukan penyebab tunggal munculnya penyakit tersebut, melainkan faktor risiko tambahan yang memperparah kondisi kesehatan seseorang.

Penderita Diabetes Lebih Rentan

Penderita diabetes sendiri memang memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, membuat aliran darah ke otak terganggu. Bila ditambah paparan mikroplastik yang menyebabkan peradangan, efeknya bisa semakin berat.

“Paparan mikroplastik tidak langsung menimbulkan penyakit. Dampaknya bisa baru terasa setelah bertahun-tahun,” tambah Rahmat dikutip Antara.

Ditemukan di Air Hujan Jakarta

Isu mikroplastik di Jakarta mencuat setelah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis hasil penelitian yang menemukan partikel mikroplastik dalam air hujan di ibu kota.

Penelitian yang dilakukan sejak 2022 itu menunjukkan bahwa partikel plastik di udara terbentuk dari sisa aktivitas manusia, seperti pembakaran sampah, pakaian sintetis, dan polusi kendaraan. Saat hujan turun, partikel-partikel itu ikut terbawa ke tanah bersama air hujan.

Kesadaran Warga Jadi Kunci

Rahmat mengimbau masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan dan kesehatan. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tidak membakar sampah sembarangan, serta menjaga pola hidup sehat dapat membantu menekan dampak paparan mikroplastik.

“Kita tidak bisa menghindari sepenuhnya mikroplastik di udara, tapi kita bisa mengurangi sumbernya dan menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru