Loading
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan usai menghadiri rapat terbatas di Kediaman Presiden di kawasan Kertanegara, Jakarta, Minggu (19/10/2025). ANTARA/Andi Firdaus
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya buka suara soal isu adanya menteri Kabinet Merah Putih yang disebut telah tiga kali ditegur oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Bahlil memilih menjawab dengan santai dan sedikit berkelakar. Ia menegaskan bahwa hanya Presiden Prabowo yang mengetahui siapa menteri yang dimaksud.
“Saya belum tahu itu. Itu yang tahu hanya Bapak Presiden. Kita sesama bis kota jangan saling mendahului ya,” ujar Bahlil sambil tersenyum saat ditemui usai menghadiri rapat terbatas di Kediaman Presiden, Kertanegara, Jakarta, Minggu (19/10/2025).
Saat ditanya apakah dirinya termasuk yang pernah mendapat teguran, Bahlil kembali menanggapinya dengan humor.
“Ya, saya tiap dipanggil pasti ditegur. Ditegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah. Namanya juga tegur, kan bisa banyak artinya,” ujarnya sambil tertawa.
Baca juga:
Indonesia Tegas: Pemerintah Tolak Visa Atlet Senam Israel untuk Kejuaraan Dunia di Jakarta“Bapak Presiden orangnya sangat terbuka, jadi semua bisa ditegur kalau memang perlu,” tambahnya dikutip Antara.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat menyampaikan dalam pidatonya di Sidang Senat Terbuka Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025), bahwa ia akan memberikan tiga kali peringatan kepada para menterinya yang dianggap melakukan kesalahan sebelum akhirnya diganti atau di-reshuffle.
“Kalau ada satu-dua menteri yang nakal, saya peringatkan. Satu kali masih nakal, dua kali juga masih nakal, ya tiga kali apa boleh buat — harus diganti. Demi negara, bangsa, dan rakyat. Tidak boleh ada rasa kasihan,” tegas Prabowo.
Presiden juga menyinggung soal kebijakannya dalam memberikan dukungan anggaran bagi para menteri. Ia menyebut, dirinya tak segan memberikan anggaran lebih besar dari yang diajukan, demi percepatan program nasional.
“Kadang menteri datang minta Rp5 triliun, saya kasih Rp10 triliun. Bayangkan, kapan ada Presiden kayak begitu,” kata Prabowo dalam rekaman yang beredar.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa dirinya tak takut kehilangan dukungan dari mantan menteri yang diganti, dan tak gentar menghadapi pihak-pihak yang mencoba melemahkan pemerintahannya. Ia yakin, rakyat tetap berada di pihaknya dalam upaya melawan praktik korupsi dan menjaga kepentingan bangsa.