Selasa, 30 Desember 2025

Utusan Presiden: JETP Merupakan Program Gagal, Jangan Berharap pada AS!


  • Sabtu, 01 Februari 2025 | 07:30
  • | News
 Utusan Presiden: JETP Merupakan Program Gagal, Jangan Berharap pada AS! Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo menyatakan bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan program yang gagal, sebab tidak ada satu dolar AS pun yang dikucurkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

“JETP itu gagal, program gagal. Dua tahun berjalan, tetapi tidak satu dolar pun dikucurkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Banyak omon-omon ternyata,” ucap Hashim dalam acara bertajuk ESG Sustainable Forum 2025, dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat (31/1).

JETP merupakan kemitraan global untuk mempercepat transisi energi yang adil. JETP bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dengan keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement, Hashim meyakini bahwa hibah dari Amerika Serikat melalui JETP pun akan dihapus oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Jadi, saya kira, jangan berharap deh (pembiayaan) 20 miliar dolar AS,” ucap Hashim dikutip Antara.

Hingga berita ini diterbitkan, JETP Indonesia belum memberi respons terhadap pernyataan tersebut.

JETP Indonesia adalah komitmen pendanaan senilai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp301 triliun) untuk program transisi energi di Indonesia yang disepakati saat Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November 2022.

Pendanaan JETP terjalin antara Indonesia dengan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG), yang mulanya dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang dan beranggotakan Denmark, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Norway, Prancis dan Uni Eropa.

Komitmen tersebut bahkan bertambah mencapai 21,6 miliar dolar AS, di mana 11,6 miliar dolar AS bersumber dari dana publik negara-negara IPG, sedangkan 10 miliar dolar AS akan berasal dari bank-bank internasional yang bergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) working group.

 

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru