Loading
Jannik Sinner Kalahkan Alcaraz, Juarai Wimbledon 2025
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Lima pekan setelah kekalahan pahit di Roland Garros, Jannik Sinner bangkit dan mencetak sejarah dengan menjuarai Wimbledon 2025.
Petenis nomor satu dunia itu menaklukkan Carlos Alcaraz dengan skor 4-6, 6-4, 6-4, 6-4 pada laga final yang berlangsung Minggu (13/7) waktu setempat atau Senin dini hari WIB di London.
Ini merupakan gelar Grand Slam keempat bagi Sinner sekaligus yang pertama di Wimbledon. Ia juga menjadi petenis Italia pertama yang berhasil meraih gelar tunggal di turnamen legendaris tersebut.
"Rasanya sangat emosional, karena saya mengalami kekalahan yang sangat berat di Paris," kata Sinner saat upacara penyerahan trofi, seperti disiarkan ATP.
"Namun pada akhirnya, tidak masalah bagaimana Anda menang atau kalah di turnamen penting, Anda hanya perlu memahami kesalahan Anda dan mencoba memperbaikinya, dan itulah yang kami lakukan."
"Kami mencoba menerima kekalahan dan terus berusaha. Ini jelas salah satu alasan saya memegang trofi ini di sini. Saya sangat bersyukur saya sehat dan dikelilingi orang-orang hebat, dan memegang trofi ini sangat berarti," ujar petenis berusia 23 tahun itu.
Di Paris pada awal Juni, Sinner nyaris meraih kemenangan di turnamen major lapangan tanah liat, di mana ia memimpin sebelum Alcaraz bangkit secara mengejutkan, menang dalam pertandingan epik berdurasi lima jam 29 menit untuk mempertahankan rekor final major sempurnanya (5-0). Namun kali ini, Sinner tak terbendung.
Ia melancarkan pukulan groundstroke ke Alcaraz dan secara bertahap mendominasi pertandingan. Dengan servis kuat, Sinner merebut kendali dari lawannya berusia 22 tahun itu, mematahkan rekor 5-0 Alcaraz di final Grand Slam dan mengakhiri lima kekalahan beruntun dalam head to head mereka.
"Carlos, sekali lagi, turnamen yang luar biasa, tetapi yang terutama terima kasih atas pemain seperti Anda," ujar Sinner dilansir Antara.
"Sangat sulit bermain melawan Anda, tetapi kami memiliki hubungan yang luar biasa di luar dan di dalam lapangan, kami hanya mencoba membangun, dan untuk itu kami membutuhkan tim-tim terbaik di dunia."
"Teruslah berjuang, dan Anda akan meraih (trofi) ini berkali-kali. Anda sudah memiliki dua (trofi)," ujar Sinner sambil tersenyum.
Sinner tidak hanya mengukir namanya dalam buku sejarah sebagai petenis putra Italia pertama yang memenangi Wimbledon, ia juga kini hanya kurang satu gelar lagi untuk menyelesaikan Grand Slam, dengan hanya Roland Garros yang belum masuk dalam koleksinya.
Ia meninggalkan London dengan keunggulan 3.430 poin atas Alcaraz di peringkat ATP, dan keunggulan baru dalam persaingan yang dengan cepat menjadi duel penentu di era baru.
"Sulit untuk kalah. Selalu sulit untuk kalah, bahkan jika itu di final, tetapi pertama-tama saya harus mengucapkan selamat kepada Jannik sekali lagi," kata Alcaraz saat upacara penyerahan trofi.