Loading
Raducanu Tantang Osaka di Babak Kedua DC Open. (Antaranews)Open Antaranews
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Dua juara Grand Slam akan saling berhadapan di babak kedua Mubadala Citi DC Open di Washington D.C. Emma Raducanu menantang Naomi Osaka dalam pertandingan yang sangat dinantikan penggemar tenis dunia.
Sebelumnya, dikutip dari WTA, Raducanu dan Osaka belum pernah berhadapan.
Raducanu melangkah ke babak kedua usai mengalahkan unggulan ketujuh Marta Kostyuk dalam pertandingan ketat yang berlangsung hampir dua jam. Petenis Inggris berusia 22 tahun itu menang 7-6(4), 6-4, mencatatkan kemenangan impresif atas pemain peringkat 27 dunia. Ini menjadi kemenangan terbesar Raducanu sejak ia mengalahkan Daria Kasatkina pada Mei lalu di Strasbourg.
Sementara itu, Osaka tampil solid, melepaskan delapan ace, memenangkan 89 persen servis pertamanya, dan mencetak empat break servis, menang 6-2, 7-5 atas Yulia Putintseva.
Osaka melewatkan seluruh musim 2023 untuk fokus pada kelahiran anak pertamanya. Sejak kembali, catatannya 37-27, dengan rata-rata kemenangan 0.578. Petenis berusia 27 tahun itu memiliki catatan menang/kalah 21-10 tahun ini.
Sedangkan untuk Raducanu, yang berusia 22 tahun, hanya memiliki satu gelar juara sepanjang kariernya, tetapi gelar tersebut merupakan gelar major - AS Terbuka 2021, sebagai petenis kualifikasi berusia 18 tahun.
Sejak saat itu, perjalanannya sulit karena tubuhnya belum mampu beradaptasi dengan baik terhadap tuntutan fisik olahraga ini.
Namun setelah tiga operasi terpisah pada tahun 2023 dan jeda delapan bulan, Raducanu perlahan mulai menemukan ritmenya.
Pada pertandingan babak pertama Raducanu di Washington, Kostyuk yang berada di peringkat 27 adalah pemain dengan peringkat tertinggi yang dikalahkan petenis Inggris itu sejak Mei, ketika ia mengalahkan Daria Kasatkina yang berada di peringkat 17 di babak pertama Strasbourg.
Set pertama berlangsung sengit. Kostyuk memegang kendali hampir sepanjang pertandingan, hampir memenangi set dalam dua kesempatan berbeda.
Kedua petenis berhasil mematahkan servis lawan dan mencapai tiebreak. Kostyuk, di bawah tekanan tanpa henti dan terhambat oleh kesalahan ganda, langsung tertinggal 4-0. Namun, dengan cepat, setelah dua pukulan forehand, kedudukan kembali menjadi 4-4.
Namun, upaya bangkit kembali terhambat. Kostyuk melakukan kesalahan fatal, dan Raducanu membalasnya dengan pertahanan yang gemilang dan pukulan backhand di baseline. Pada set point pertama, Kostyuk melakukan pengembalian forehand yang terlalu cepat dan Raducanu berhasil lolos.
Momentum berlanjut di set kedua, ketika Raducanu memenangi tiga gim pertama. Kostyuk, dengan permainan yang penuh semangat, menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Namun Raducanu mempertahankan servisnya menjadi 5-4 ketika Kostyuk gagal melakukan backhand, lalu mematahkan servis untuk meraih kemenangan, mengonversi match point keduanya ketika forehand Kostyuk melebar.