Loading
Janice Tjen. (Antaranews/Antara/Arindra Meodia)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Petenis putri Indonesia Janice Tjen memasang target ambisius untuk menembus peringkat 20 besar dunia pada musim kompetisi 2026. Optimisme itu muncul setelah ia mencatat sejumlah pencapaian penting di tur WTA sepanjang tahun ini. Dalam sebuah gelar wicara di Jakarta, Janice menyatakan keinginannya untuk tampil penuh di kalender WTA musim depan.
Janice menilai dirinya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan petenis top dunia, meskipun masih banyak aspek permainan yang perlu ditingkatkan. Ia mengakui kerja samanya dengan pelatih Chris Bint baru berjalan kurang dari satu tahun sehingga proses peningkatan masih berlangsung. Janice tetap yakin perkembangan itu akan memberi hasil yang lebih baik pada musim mendatang.
Tahun ini menjadi salah satu periode paling bersejarah bagi kariernya. Janice meraih gelar tunggal putri pertama bagi Indonesia dalam 23 tahun setelah menjuarai Chennai Open. Gelar terakhir sebelumnya dipersembahkan Angelique Widjaja pada Pattaya Open 2002. Janice menyebut kesuksesan tersebut sebagai kebanggaan sekaligus kejutan, dan berharap pencapaian itu membuka jalan bagi lebih banyak petenis Indonesia untuk bersaing di level WTA.
Selain menembus 20 besar, Janice juga ingin mendekati atau bahkan melampaui pencapaian Yayuk Basuki yang pernah mencapai peringkat 19 dunia. Ia menyadari tantangannya semakin berat karena lawan kini memiliki akses luas untuk mempelajari permainannya. Meski begitu, ia tetap percaya diri dan berkomitmen mengejar target tersebut.
Janice, dilansir Antara, juga mencatat sejarah dengan menjadi wakil Indonesia pertama yang tampil di babak utama US Open sejak era Angelique Widjaja pada 2004. Ia mengingat pertandingan menghadapi Emma Raducanu di salah satu stadion utama sebagai momen penuh tensi namun tetap menyenangkan. Walau sempat tegang menghadapi lawan yang memiliki dukungan besar dari penonton, Janice mengaku menikmati kesempatan tampil di panggung sebesar itu.
Mengenai tekanan kompetisi, Janice menekankan pentingnya menjaga konsistensi serta kepercayaan terhadap proses latihan. Ia menyebut kerja keras dan komitmen sebagai kunci untuk menghadapi musim yang lebih kompetitif.