Selasa, 30 Desember 2025

Isu Perbatasan Malaysia-Indonesia Mulai Terurai, Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto Teken Kesepakatan Strategis


 Isu Perbatasan Malaysia-Indonesia Mulai Terurai, Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto Teken Kesepakatan Strategis Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim (Foto: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Setelah lebih dari empat dekade menjadi pekerjaan rumah, isu perbatasan laut dan darat antara Indonesia dan Malaysia akhirnya memasuki babak baru.

Dalam pertemuan Konsultasi Tahunan ke-13 yang digelar di Istana Negara, Selasa (29/7/2025), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden RI Prabowo Subianto sepakat mengurai persoalan yang telah tertunda selama 45 tahun.

"Isu-isu penting telah dibahas secara tegas, berani, dan bijaksana. Termasuk penyelesaian batas wilayah, serta kesepakatan investasi lintas negara di bidang energi terbarukan, digital, dan ketahanan pangan," ujar Anwar Ibrahim dalam pernyataan resminya usai pertemuan.

Bukan Sekadar Diplomasi: Ini Komitmen Nasional

Anwar menekankan bahwa pertemuan ini bukan sekadar agenda diplomatik rutin, melainkan cerminan dari komitmen nasional yang mengedepankan pragmatisme dan masa depan bersama. Ia menyebut bahwa nilai sejarah, kedekatan budaya, dan kepemimpinan yang berprinsip menjadi landasan kokoh kerja sama kedua negara.

"Hari ini kami menorehkan babak penting dalam hubungan strategis Malaysia-Indonesia yang selama ini telah dibangun atas dasar kekeluargaan," ucapnya.

Fokus pada Perbatasan, Pekerja Migran, dan Nelayan

Isu perbatasan bukan hanya soal garis wilayah, tetapi juga menyangkut nasib masyarakat yang hidup di sekitar kawasan tersebut. Anwar dan Prabowo menyepakati pentingnya memperjuangkan hak dan martabat nelayan, pekerja migran, serta komunitas perbatasan.

Sebagai langkah nyata, kedua pemimpin mendukung pengembangan ICQS Serikin (Integrated Customs, Immigration, Quarantine and Security) di kawasan Sarawak–Kalimantan sebagai katalisator kesejahteraan lintas batas.

Langkah ke Depan: Digitalisasi, Industri Halal, dan Pendidikan Tinggi

Selain perbatasan, pertemuan tersebut membuka jalan untuk kerja sama strategis lainnya di masa depan, seperti bidang kesehatan, digitalisasi, industri halal, dan pendidikan tinggi. Menurut Anwar, penguatan ini akan memperkuat posisi kedua negara di tengah dinamika kawasan dan global.

“Kolaborasi ini akan berkontribusi pada arah baru ASEAN yang lebih solid, tangguh, dan bersatu dalam menghadapi tantangan seperti konflik Myanmar hingga krisis Gaza,” paparnya.

Malaysia Janji Bersikap Tegas dan Berprinsip di ASEAN

Anwar Ibrahim menegaskan posisi Malaysia yang akan terus aktif dalam peran regional ASEAN. Ia mencontohkan keterlibatan Malaysia dalam Pertemuan Khusus Kamboja-Thailand yang digelar di Kuala Lumpur sehari sebelumnya, sebagai bukti komitmen menangani konflik regional dengan pendekatan tegas dan penuh prinsip.

"Malaysia tak akan memilih jalan mudah dan reaktif. Kami akan bertindak dengan agenda yang jelas, berpijak pada nilai-nilai, dan memperkuat budaya dialog," tegas Anwar dikutip Antara.

Menuju Kebangkitan Regional yang Bermartabat

Di akhir pernyataannya, Anwar menyampaikan optimisme bahwa hubungan Malaysia dan Indonesia akan menjadi motor penting bagi kebangkitan regional yang tegas, bermartabat, dan berpandangan jauh ke depan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Politik Terbaru