Selasa, 30 Desember 2025

Megawati Ajak Dunia Bangun Tatanan Baru yang Berkeadilan dengan Semangat Pancasila


 Megawati Ajak Dunia Bangun Tatanan Baru yang Berkeadilan dengan Semangat Pancasila Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam seminar internasional 70 Tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). ANTARA/HO-PDI Perjuangan.

BLITAR, ARAHKITA.COM — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyerukan pentingnya membangun tatanan dunia baru yang lebih adil, berperikemanusiaan, dan setara, berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam Seminar Internasional 70 Tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). Megawati menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya ideologi bangsa Indonesia, melainkan falsafah universal yang bisa menjembatani perbedaan ideologi, ras, dan kepentingan ekonomi antarnegara.

“Dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme dan imperialisme harus digantikan oleh dunia baru yang berkeadilan,” ujar Megawati dalam pidatonya.

Pancasila sebagai Etika Global

Dalam kesempatan itu, Megawati mengingatkan kembali gagasan Presiden pertama RI, Soekarno, yang pada Sidang Umum PBB tahun 1960 memperkenalkan Pancasila sebagai sumbangan Indonesia bagi dunia.

Menurutnya, Pancasila dapat menjadi etika global yang menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan — antara dunia materiil dan spiritual, hak individu dan tanggung jawab sosial, serta antara kedaulatan nasional dan solidaritas antarbangsa.

Megawati menilai bahwa di tengah krisis moral global, ketimpangan digital, dan konflik geopolitik seperti perang Rusia–Ukraina serta krisis di Timur Tengah, dunia memerlukan sistem nilai baru yang berakar pada kemanusiaan, bukan kekuasaan.

“Tanpa dasar moral yang kuat, dunia akan terus diwarnai pertarungan hegemoni,” tegas Presiden kelima RI itu dikutip Antara.

Isu Palestina dan Reformasi PBB

Megawati juga menyinggung isu Palestina sebagai contoh nyata bahwa dunia masih jauh dari nilai kemanusiaan universal. Ia menilai, Pancasila mampu menjadi dasar moral dan etika global yang memuliakan martabat manusia dan menolak segala bentuk penindasan.

Lebih jauh, Megawati menekankan pentingnya reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar lembaga tersebut benar-benar demokratis dan mewakili seluruh bangsa di dunia.

Ia mengingatkan kembali seruan Bung Karno untuk menghapus hak veto di Dewan Keamanan PBB, demi menciptakan kesetaraan antarnegara.

Seruan itu juga sejalan dengan laporan United Nations Reform Agenda 2024, di mana lebih dari 70 negara anggota mendukung penghapusan atau pembatasan hak veto karena dianggap menghambat penyelesaian berbagai konflik kemanusiaan, termasuk di Gaza dan Ukraina.

Dunia Baru Berlandaskan Nilai Moral

Mengakhiri pidatonya, Megawati menegaskan bahwa “Membangun Dunia Kembali”—sebagaimana seruan Bung Karno—hanya dapat terwujud jika dunia menempatkan nilai moral sebagai dasar kemajuan teknologi dan ekonomi.

“Dunia baru bukanlah dunia yang tunduk pada mesin dan modal, tetapi dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban,” pungkas Megawati.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Politik Terbaru