Selasa, 30 Desember 2025

Megawati Serukan Dunia Bersatu Dukung Palestina Merdeka: Semangat Bandung Belum Selesai


 Megawati Serukan Dunia Bersatu Dukung Palestina Merdeka: Semangat Bandung Belum Selesai Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri usai acara peringatan 70 tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di area makam Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). ANTARA/Asmaul

BLITAR, ARAHKITA.COM — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyerukan agar seluruh dunia bersatu dan menunjukkan dukungan nyata terhadap kemerdekaan penuh Palestina. Seruan ini disampaikan Megawati dalam seminar internasional memperingati 70 tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) yang digelar di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Megawati menegaskan, cita-cita besar Dasa Sila Bandung yang lahir dari KAA tahun 1955 belum tuntas selama Palestina masih belum merdeka secara utuh.

“Banyak negara memang sudah merdeka, tetapi apakah kemerdekaan yang sejati, seperti yang diimpikan Bung Karno, benar-benar telah terwujud?” ujarnya dalam sambutannya di hadapan para peserta dari 32 negara.

Menurutnya, dukungan terhadap Palestina bukan hanya persoalan politik, tetapi juga panggilan moral dan kemanusiaan yang telah menjadi warisan abadi Presiden Soekarno.

“Palestina harus merdeka sepenuhnya, tanpa kompromi,” tegas Megawati.

Komitmen Indonesia Tak Pernah Surut

Pernyataan Megawati ini memperkuat posisi Indonesia yang selama ini konsisten membela Palestina di berbagai forum dunia, termasuk PBB dan Global Civilization Dialogue di Beijing pada Juli 2025 yang juga dihadirinya.

Ia menilai, semangat KAA yang digagas oleh Bung Karno bukan sekadar momentum diplomatik, tetapi manifesto moral global yang relevan hingga kini — di tengah meningkatnya perang, krisis kemanusiaan, dan ketimpangan dunia.

“KAA adalah simbol terkuat dari visi internasional Bung Karno. Dunia harus kembali menghidupkan semangatnya untuk membangun tatanan global yang lebih adil dan berkelanjutan,” kata Megawati.

Dari Masa Lalu ke Masa Depan

Meski berakar dari sejarah, Megawati menekankan bahwa solidaritas Asia–Afrika tidak boleh berhenti pada romantisme masa lalu. Semangat itu, kata dia, harus diterjemahkan dalam kerja sama konkret untuk menghadapi tantangan global baru seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan neokolonialisme digital.

“Kita harus berpikir futuristik. Jika kita tidak bersatu, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan dunia,” pesannya dikutip Antara.

70 Tahun Konferensi Asia–Afrika

Seminar bertajuk “Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian–African Conference: Bung Karno in a Global History” ini digelar di Auditorium Sukarno, kompleks makam Bung Karno, Blitar.

Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan 70 tahun KAA, dihadiri akademisi dan peneliti dari 32 negara, serta berlangsung khidmat di kota kelahiran Sang Proklamator.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Politik Terbaru