Selasa, 30 Desember 2025

Proyek AI Nasional Jepang Dimulai 2026, Nilainya Tembus Rp318 T


  • Minggu, 21 Desember 2025 | 17:40
  • | Tekno
 Proyek AI Nasional Jepang Dimulai 2026, Nilainya Tembus Rp318 T Ilustrasi - Orang-orang mengunjungi Konferensi Internet Dunia 2025 (2025 WIC) Light of Internet Expo di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China, Kamis (6/11/2025). ANTARA/Xinhua/Huang Zongzhi/aa.

TOKYO, ARAHKITA.COM -  Pemerintah Jepang tancap gas mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) nasional berskala besar. Proyek ini digarap bersama sektor swasta dengan nilai investasi sekitar 3 triliun yen atau setara Rp318 triliun.

Mengutip laporan Sputnik yang merujuk pada surat kabar Yomiuri, SoftBank bersama lebih dari sepuluh perusahaan Jepang lain diproyeksikan membentuk perusahaan baru pada musim semi mendatang.

Entitas ini akan fokus mengembangkan model dasar AI terbesar yang pernah dibangun Jepang.

Proyek ambisius ini dirancang untuk mengejar ketertinggalan Jepang dari Amerika Serikat dan Tiongkok dalam pengembangan AI mutakhir.

Perusahaan baru tersebut akan dipimpin SoftBank dan merekrut sekitar 100 pakar pilihan melalui mekanisme kompetisi terbuka, termasuk insinyur internal SoftBank dan pengembang dari Preferred Networks.

Target pengembangan model AI ini terbilang ekstrem. Sistem yang dibangun diproyeksikan memiliki kapasitas hingga satu triliun parameter, sejajar dengan model AI papan atas yang saat ini dikembangkan di AS dan China.

Model tersebut nantinya akan dibuka untuk perusahaan-perusahaan Jepang agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor, mulai dari manufaktur, logistik, hingga robotika dan otomasi industri.

Untuk mendukung pengembangan itu, perusahaan akan membeli semikonduktor berperforma tinggi dalam jumlah besar dari produsen chip asal Amerika Serikat, NVIDIA, serta membangun pusat komputasi berskala masif.

Karena biaya yang sangat besar, pemerintah Jepang ikut turun tangan. Negara berencana memberikan subsidi sebagian untuk pembangunan infrastruktur, sekaligus mendukung pengumpulan dan akuisisi data sebagai bahan pelatihan AI.

Secara khusus, pemerintah Jepang menargetkan investasi sekitar 1 triliun yen selama lima tahun, mulai tahun fiskal 2026.

Selain itu, rancangan anggaran 2026 juga diperkirakan mengalokasikan lebih dari 300 miliar yen untuk belanja terkait pengembangan AI.

Di sisi lain, SoftBank menyiapkan investasi sekitar 2 triliun yen selama enam tahun.

Dana ini akan digunakan untuk membangun dan mengoperasikan pusat data yang menjadi tulang punggung pengembangan dan distribusi AI nasional.

Saat ini, SoftBank tengah membangun pusat data di Tomakomai, Hokkaido, serta di Sakai, Prefektur Osaka.

Kedua fasilitas tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun fiskal 2026 dan diharapkan menjadi fondasi utama infrastruktur AI Jepang.

Pemerintah Jepang menilai AI bukan sekadar teknologi, tetapi faktor strategis yang berdampak langsung pada daya saing industri dan keamanan nasional.

Ketergantungan berlebihan pada teknologi asing dinilai berisiko, sehingga pengembangan AI domestik dianggap sebagai langkah strategis jangka panjang.

Editor : Khalied Malvino

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Tekno Terbaru