Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Diprediksi Menguat, Didukung Progres Positif Negosiasi Dagang AS-China


 IHSG Diprediksi Menguat, Didukung Progres Positif Negosiasi Dagang AS-China IHSG Diprediksi Menguat, Didukung Progres Positif Negosiasi Dagang AS-China

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat dalam perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Pergerakan IHSG diperkirakan akan sideways di kisaran 7.170 hingga 7.270, seiring perkembangan positif dalam negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China.

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa kesepakatan dagang telah dicapai, termasuk akses AS ke mineral tanah jarang dari China serta pelonggaran visa pendidikan bagi mahasiswa China. Sebagai imbal balik, AS akan memberlakukan tarif 55 persen untuk produk China, sementara China menetapkan tarif 10 persen untuk produk AS.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa pakta terbaru akan dirilis ke publik. Saat ini fokus utamanya yaitu apakah China akan melakukan pengiriman kembali mengenai mineral tanah jarang yang mereka miliki agar Trump membukakan akses tersebut ke China.

Di sisi lain, kesepakatan tersebut masih bisa dibatalkan yang membuat ketidakpastian tetap masih ada namun berkurang. Dari pihak China, Kepala Negosiator Perdagangan China Li Chenggang hanya mengatakan bahwa kesepakatan yang telah dibuat dapat mendukung kembali munculnya kepercayaan.

Sementara itu, data inflasi AS periode Mei 2025 tercatat sebesar 2,4 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 2,3 persen (yoy) di April 2025, namun lebih rendah dari perkiraan 2,5 persen (yoy).

Data itu membuat peluang penurunan suku bunga bank sentral AS The Fed pada September 2025 meningkat.

Bank Dunia secara tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama. Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh sebesar 2,3 persen pada 2025, dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7 persen.

Dari kawasan Eropa, Inggris (12/6) akan merilis data GDP bulan April 2025 yang diperkirakan minus 0,1 persen month to month (mtm) dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) di Maret 2025.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diperkirakan masih akan berada di level optimis. sebesar 122,2 pada Meri 2025 dari sebelumnya 121,7 di April 2025.

Pada perdagangan Rabu (11/6), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,37 persen, indeks DAX Jerman turun 0,16 persen, dan index CAC Prancis turun 0,36 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (11/6), dengan mayoritas melemah di tengah pembicaraan dagang AS-China serta data inflasi AS.

Indeks S&P 500 melemah 0,27 persen dan ditutup di level 6.022,24, Nasdaq Composite melemah 0,5 persen ke 19.615,88. Dow Jones Industrial Average nyaris tak berubah atau turun hanya 1,1 poin dan ditutup di 42.865,77.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru