Loading
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa Indonesia sebaiknya mempercayakan sepenuhnya proses negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) kepada tim negosiator pemerintah yang kini tengah berada di Washington.
Pernyataan ini disampaikan Menperin Agus di Jakarta pada Senin (7/7/2025), menanggapi rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang tergabung atau memberikan dukungan kepada blok BRICS.
“Percayakan saja pada para negosiator kita yang sedang bertugas di Amerika Serikat,” ujar Agus kepada media.
BRICS Tambah Anggota, Indonesia Jadi Sasaran Tarif?
BRICS awalnya terdiri dari lima negara yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, keanggotaannya bertambah mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
Rencana pengenaan tarif tambahan ini dilontarkan Presiden Trump melalui akun media sosialnya, Truth Social, pada Minggu (6/7/2025). Ia menegaskan bahwa kebijakan ini ditujukan bagi negara yang menurutnya mendukung kebijakan “anti-Amerika” dari BRICS.
“Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini,” tulis Trump.
Ia juga menyebut bahwa pemberitahuan resmi terkait tarif atau kesepakatan dagang dengan sejumlah negara akan mulai dikirimkan pada Senin (7/7/2025), pukul 12.00 waktu Washington (23.00 WIB).
Menperin: Indonesia Penting bagi AS
Menanggapi hal tersebut, Menperin Agus menyebut bahwa Indonesia tetap menjadi mitra strategis bagi AS dalam berbagai aspek, termasuk geokonomi, perdagangan, dan kerja sama bilateral lainnya.
“Saya kira pemerintah Amerika pada akhirnya akan bersikap lebih fleksibel dan dinamis terhadap Indonesia. Karena posisi Indonesia cukup penting bagi mereka,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa tarif tambahan dari AS bisa berdampak pada ekspor Indonesia, namun di sisi lain, Amerika juga akan merasakan dampaknya.
Diversifikasi Pasar dan Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kesempatan yang sama, Menperin menyoroti pentingnya diversifikasi pasar ekspor dan memperkuat sektor dalam negeri. Ia menyebutkan bahwa saat ini ekspor produk domestik Indonesia berada dalam tren yang positif, yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ada empat pilar utama penggerak ekonomi: konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan belanja pemerintah,” ungkapnya dikutip Antara.
Dengan situasi global yang dinamis, Menperin berharap Indonesia tetap fokus memperkuat daya saing produk dan memperluas akses pasar, termasuk mengoptimalkan negosiasi strategis di tengah tekanan geopolitik.