Loading
Nelayan membongkar muatan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Sorong, Papua Barat. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/aww.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi perikanan nasional mencapai 25,84 juta ton pada tahun 2026. Target ini menjadi bagian dari sasaran utama dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2026 yang disusun untuk menjaga ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi sektor kelautan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa target tersebut merupakan hasil pembahasan dalam pertemuan trilateral antara KKP, Bappenas, dan Kementerian Keuangan.
“Selain produksi perikanan, kami juga menetapkan target strategis lain seperti perluasan kawasan konservasi laut hingga 30,7 juta hektare, dan produksi garam nasional sebesar 2,5 juta ton,” ungkap Trenggono di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Tak hanya itu, KKP juga menargetkan nilai ekspor hasil perikanan mencapai USD 6,7 miliar, serta nilai tukar nelayan (NTN) berada di kisaran 106–108. Adapun kontribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksikan tumbuh antara 4 hingga 6 persen.
Menjawab Tantangan Global Lewat Transformasi
RKP 2026 sendiri mengusung tema besar tentang penguatan kedaulatan pangan dan energi, serta pembangunan ekonomi yang produktif dan inklusif. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa dokumen ini menjadi panduan penting untuk menjaga arah pembangunan nasional, terlebih di tengah situasi global yang terus berubah.
“Transformasi menyeluruh dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menghadapi ketimpangan wilayah dan tantangan global. Ini harus tercermin dalam kebijakan di semua tingkat pemerintahan,” ujarnya dikutip Antara.
RKP 2026 juga menjadi bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Oleh karena itu, keterlibatan aktif semua pihak — pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat — sangat dibutuhkan.