Rabu, 31 Desember 2025

Prabowo Tegas, Pengusaha Serakah Tak Layak Diberi Perlakuan Istimewa


 Prabowo Tegas, Pengusaha Serakah Tak Layak Diberi Perlakuan Istimewa Presiden Prabowo Subianto menyapa masyarakat saat tiba di lokasi acara peluncuran Koperasi Desa/Koperasi Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto.

KLATEN, ARAHKITA.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menyampaikan sikap tegasnya terhadap para pelaku usaha yang dianggap tidak mematuhi aturan dan mengedepankan keserakahan. Dalam pidatonya di acara peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025), Prabowo menyoroti fenomena pengusaha yang hanya mengejar keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat luas.

Menurut Presiden, praktik semacam itu tidak masuk dalam kerangka ekonomi manapun yang diajarkan secara akademik—baik itu ekonomi pasar bebas, neoliberal, maupun sosialisme. Ia menyebut gaya ekonomi seperti itu sebagai “Serakahnomics”.

“Ini bukan bisnis, bukan entrepreneurship. Ini adalah keserakahan. Ini tidak diajarkan di fakultas ekonomi manapun. Saya beri nama ‘Serakahnomics’, dan mereka tidak perlu diberi perlakuan baik,” tegas Prabowo.

Dari Peringatan ke Tindakan Tegas

Presiden mengungkapkan bahwa dirinya sudah berkali-kali memberikan peringatan kepada para pelaku usaha yang melanggar hukum. Namun sayangnya, masih banyak yang bersikap acuh.

“Saya sudah memberi warning berkali-kali. Saya minta mereka patuhi ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Lebih jauh, Prabowo mengibaratkan mereka sebagai “vampir ekonomi” yang hidup dengan cara menyedot darah rakyat—mencari keuntungan dari penderitaan masyarakat yang masih berjuang untuk hidup layak.

“Rakyat kita masih banyak yang kesulitan. Tapi mereka malah mengambil keuntungan dari situasi itu. Ini adalah bentuk penghisapan darah rakyat. Mereka adalah parasit dan vampir ekonomi,” tegasnya.

Potensi Rp100 Triliun untuk Pendidikan Jika Aturan Ditaati

Prabowo menyampaikan bahwa jika para pengusaha serakah itu taat aturan, Indonesia bisa mendapatkan pemasukan negara tambahan hingga Rp100 triliun setiap tahun. Dana sebesar itu, menurutnya, akan sangat berarti bagi pembangunan sektor pendidikan nasional.

“Tahun ini kita hanya mampu perbaiki 11.000 sekolah dengan anggaran Rp19 triliun. Kalau punya Rp100 triliun, kita bisa benahi 100.000 sekolah per tahun. Dalam 3,5 tahun, 330.000 sekolah bisa diperbaiki. Tapi potensi ini disabotase oleh mereka yang menikam bangsa dari belakang,” katanya lantang.

Instruksi Khusus ke Jaksa Agung dan Kapolri

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo memberikan instruksi langsung kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar segera mengusut dan menindak para pengusaha yang melanggar aturan dan merugikan negara.

“Saya percaya Jaksa Agung dan Kapolri setia kepada rakyat Indonesia. Usut dan tindak! Jangan tunggu lama. Sebelum kita dipanggil Tuhan, kita harus bela rakyat dan keadilan!” ujar Presiden penuh semangat dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru