Loading
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna saat di wawancara di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA/Muhammad Heriyanto/am. (ANTARA/Muhammad Heriyanto)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan ada tujuh perusahaan yang sedang bersiap melantai di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa hingga 8 Agustus 2025 sudah ada 22 perusahaan resmi mencatatkan sahamnya di BEI, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp10,39 triliun.
“Dari tujuh perusahaan yang antre IPO, tiga di antaranya memiliki aset besar di atas Rp250 miliar sesuai ketentuan POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Sementara empat perusahaan lainnya masuk kategori aset menengah, yakni antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar,” ungkap Nyoman di Jakarta, Jumat (9/8/2025).
Adapun rincian sektor usaha perusahaan dalam pipeline IPO tersebut meliputi dua perusahaan sektor barang baku, dua dari sektor industri, satu dari sektor keuangan, satu dari sektor transportasi dan logistik, serta satu dari sektor teknologi.
Selain IPO saham, hingga 8 Agustus 2025 BEI juga mencatat penerbitan 116 emisi dari 65 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan nilai dana Rp132,2 triliun. Saat ini, masih ada sembilan emisi dari tujuh penerbit EBUS yang berada dalam antrean untuk diterbitkan.
Untuk aksi penambahan modal melalui rights issue, tercatat sudah ada 10 perusahaan yang merealisasikan aksi korporasi tersebut dengan total nilai Rp16,62 triliun. Ke depan, empat perusahaan tengah bersiap melakukan rights issue, terdiri dari dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor transportasi dan logistik, serta satu dari sektor kesehatan.
Dengan perkembangan ini, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia kini mencapai 956 emiten. BEI menargetkan jumlah tersebut dapat menembus 1.000 perusahaan tercatat pada akhir 2025 dikutip Antara.