Rabu, 31 Desember 2025

IHSG Rebound, Pasar Saham Kembali Menguat Setelah Isu Reshuffle Mereda


 IHSG Rebound, Pasar Saham Kembali Menguat Setelah Isu Reshuffle Mereda Ilustrasi - Petugas melintasi layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/am.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Rabu (10/9/2025). Kenaikan ini terjadi seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap dinamika politik, khususnya isu reshuffle kabinet yang sempat menekan pasar dalam dua hari terakhir.

IHSG ditutup naik 70,40 poin atau 0,92 persen ke level 7.699,01. Indeks LQ45 juga ikut menguat 12,20 poin atau 1,58 persen ke posisi 782,13.

“Meredanya kekhawatiran investor atas pergantian Menteri Keuangan serta aksi bargain hunting pada saham-saham yang sebelumnya terkoreksi cukup dalam menjadi pemicu rebound IHSG,” jelas Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam risetnya.

Sektor Perbankan Jadi Penopang

Saham-saham perbankan yang sempat terkoreksi dalam dua hari terakhir kembali bergerak positif. Dukungan sektor keuangan, bersama sektor properti dan barang konsumsi non-primer, mendorong penguatan IHSG hingga akhir sesi kedua perdagangan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor ditutup menghijau. Sektor properti naik paling tinggi sebesar 1,33 persen, diikuti sektor keuangan 1,26 persen, dan barang konsumen non-primer yang melesat 2,14 persen.Sementara itu, tiga sektor terkoreksi, yakni teknologi (-1,05 persen), barang baku (-0,69 persen), dan transportasi & logistik (-0,46 persen).

Sentimen Domestik dan Global

Dari sisi domestik, penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke level 117,2 pada Agustus 2025—terendah sejak September 2022—menjadi catatan bagi pasar. Namun pelaku pasar kini menantikan data penjualan ritel Juli 2025 yang diperkirakan tumbuh 1,5 persen secara tahunan.

Sementara dari global, perhatian tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Indeks Harga Produsen (PPI) Agustus 2025 diumumkan pada Rabu (10/9), disusul Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Kamis (11/9). Hasil kedua data ini akan menjadi acuan arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve dalam pertemuan FOMC pada 16–17 September mendatang.

Dari kawasan Eropa, pasar menanti keputusan European Central Bank (ECB) yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,15 persen.

Top Gainers dan Losers

Beberapa saham yang mencatat kenaikan signifikan antara lain PIPA, SLIS, UANG, VOKS, dan TCID. Adapun saham yang terkoreksi paling dalam meliputi KDTN, DSNG, AMIN, NANO, dan WAPO.

Frekuensi perdagangan hari ini mencapai 1,82 juta kali dengan volume 30,54 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp15,67 triliun. Tercatat 408 saham menguat, 256 melemah, dan 144 stagnan.

Bursa Asia Ikut Menguat

Bursa saham regional Asia juga bergerak positif. Indeks Nikkei naik 0,91 persen ke 43.855,00, Hang Seng menguat 1,01 persen ke 26.200,26, Shanghai Composite bertambah 0,13 persen ke 3.812,22, dan Strait Times melonjak 1,14 persen ke 4.346,46.

Dengan tren rebound ini, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati sentimen politik domestik dan perkembangan data ekonomi global yang berpotensi memengaruhi arah pergerakan IHSG ke depan dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru