Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Menguat ke 8.065, Didorong Penurunan Suku Bunga BI dan The Fed


 IHSG Menguat ke 8.065, Didorong Penurunan Suku Bunga BI dan The Fed IHSG Menguat ke 8.065, Didorong Penurunan Suku Bunga BI dan The Fed. (Kontan)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (18/9), didorong oleh kebijakan moneter yang akomodatif dari bank sentral domestik maupun global.

IHSG naik 40,56 poin atau 0,51 persen ke level 8.065,74. Sementara itu, indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga menguat 5,29 poin atau 0,65 persen ke posisi 820,51.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengatakan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan menguji resistance di level 8.150. Penguatan pasar saham Tanah Air salah satunya dipicu oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2025, BI menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Secara total, suku bunga telah turun 125 bps sepanjang 2025, sekaligus menyentuh level terendah sejak Oktober 2022.

BI menyatakan bahwa penurunan suku bunga ini selaras dengan proyeksi inflasi yang tetap terkendali dalam target, nilai tukar rupiah yang stabil, dan upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional. Data BI juga menunjukkan pertumbuhan kredit pada Agustus 2025 naik menjadi 7,56 persen (yoy), meningkat dari 7,03 persen pada Juli 2025—pemulihan pertama setelah lima bulan melambat.

Sentimen Global

Dari global, pasar juga menyambut positif kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang menurunkan suku bunga sebesar 25 bps ke kisaran 4–4,25 persen, penurunan pertama pada tahun 2025. The Fed juga memberi sinyal akan melakukan dua kali pemangkasan lagi sebelum akhir tahun.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa langkah ini bukan awal dari siklus pemangkasan suku bunga jangka panjang. Powell juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS mulai melambat, dengan inflasi tetap tinggi dan penciptaan lapangan kerja yang menurun.

Sementara itu, dilansir Antara, Bank of England (BoE) diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 4 persen setelah memangkasnya 25 bps pada bulan lalu. Dari Asia, pelaku pasar menanti rilis data inflasi Jepang untuk Agustus 2025, yang diperkirakan turun menjadi 2,8 persen dari sebelumnya 3,1 persen.

Pasar saham global ditutup bervariasi. Di Eropa, indeks Euro Stoxx 50 stagnan, FTSE 100 Inggris naik 0,14 persen, DAX Jerman menguat 0,13 persen, dan CAC Prancis turun 0,40 persen.

Wall Street juga bergerak variatif. S&P 500 melemah 0,1 persen ke 6.600,35, Nasdaq turun 0,3 persen ke 22.261,33, sementara Dow Jones menguat 0,6 persen ke 46.018,32.

Pasar saham Asia pagi ini mencatat pergerakan positif, dengan Nikkei 225 Jepang naik 439,12 poin (0,99%) ke 45.232,00, Shanghai Composite menguat 10,76 poin (0,28%) ke 3.887,78, Hang Seng naik 65,61 poin (0,20%) ke 25.971,50. Sementara itu, Straits Times Singapura melemah tipis 1,41 poin (0,03%) ke 4.321,78.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru