Loading
Bank Indonesia Perkuat Intervensi untuk Stabilkan Rupiah. (Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, menyusul pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus berlanjut hingga menyentuh level Rp16.700-an per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI telah menggunakan seluruh instrumen moneter yang dimiliki secara agresif dan terkoordinasi, baik di pasar domestik maupun luar negeri.
"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika melalui intervensi NDF," ujar Perry dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, langkah-langkah intervensi ini diambil untuk memastikan nilai tukar rupiah tetap stabil dan sejalan dengan nilai fundamentalnya. BI juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk bersama-sama menjaga stabilitas pasar keuangan domestik agar tidak terpengaruh sentimen eksternal berlebihan.
Pada pembukaan perdagangan Jumat, rupiah tercatat melemah 26 poin atau 0,15 persen ke level Rp16.775 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.749 per dolar AS.
Sepanjang pekan ini, dilansir Antara, rupiah mengalami tekanan bertahap. Jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan Jumat lalu, rupiah telah melemah sekitar 1,23 persen. Sedangkan terhadap posisi awal pekan (Senin, 22/9/2025), pelemahan mencapai 0,85 persen.
Perry menegaskan bahwa langkah intervensi BI dilakukan tidak hanya di pasar spot domestik, namun juga secara aktif di pasar valuta asing internasional menggunakan instrumen non-deliverable forward (NDF), sebagai bentuk upaya menjaga stabilitas eksternal Indonesia.