Selasa, 30 Desember 2025

Airlangga Yakin Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh Didukung Belanja Pemerintah dan Stimulus Kuartal IV


  • Selasa, 30 September 2025 | 21:00
  • | Ekonomi
 Airlangga Yakin Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh Didukung Belanja Pemerintah dan Stimulus Kuartal IV Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (30/9/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Menurutnya, ada tiga faktor utama yang akan menjadi penopang, yakni belanja pemerintah, masuknya investasi, serta stimulus yang digelontorkan di Kuartal IV tahun ini.

“Belanja pemerintah akan positif, investasi terus masuk sesuai perencanaan, dan stimulus Kuartal IV nilainya mendekati 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp30 triliun. Tentu ini akan sangat membantu perekonomian,” ujar Airlangga usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan investor global Ray Dalio di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Airlangga menambahkan, pemerintah masih membuka ruang untuk menambah stimulus menjelang akhir tahun, termasuk menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Arahan Presiden, evaluasi akan dilakukan hingga Oktober, dan mudah-mudahan ada stimulus tambahan yang bisa diluncurkan,” katanya dikutip Antara.

Program Paket Ekonomi 2025

Sebelumnya, pada 15 September 2025, Airlangga bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan Program Paket Ekonomi 2025 di Istana Kepresidenan. Paket ini terdiri dari delapan program utama untuk tahun 2025, empat program tambahan pada 2026, serta lima program penyerapan tenaga kerja.

Delapan program yang mulai berjalan tahun ini mencakup:

  1. Program magang bagi lulusan perguruan tinggi.
  2. Insentif PPh 21 untuk pekerja di sektor pariwisata.
  3. Bantuan pangan berupa 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng per penerima manfaat untuk periode Oktober–November 2025.
  4. Bantuan iuran jaminan sosial (JKK dan JKM) bagi pekerja bukan penerima upah.
  5. Bantuan pembelian rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan, termasuk relaksasi SLIK dari OJK dan penurunan bunga kredit developer dari BI rate +6% menjadi BI rate +4%.
  6. Bantuan upah untuk pekerja sektor padat karya, disalurkan oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.
  7. Percepatan deregulasi sesuai PP Nomor 28 Tahun 2025, termasuk penerbitan regulasi turunan dan integrasi RDTR digital ke sistem OSS.
  8. Peningkatan kualitas permukiman serta penyediaan platform pemasaran digital bagi UMKM dan pekerja gig economy, dimulai dari Jakarta.

Optimisme Menyongsong 2026

Dengan berbagai langkah ini, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian global. Kombinasi stimulus, belanja negara, dan investasi diyakini akan memperkuat fondasi ekonomi nasional sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru