Loading
Arsip - Direktur Utama IIF Rizki Pribadi Hasan (kanan) menerima penghargaan ESG Award 2025 dari Yayasan Kehati 2025. (ANTARA/HO-IIF)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Strategi efisiensi biaya menjadi kunci sukses PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dalam mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Lembaga keuangan yang fokus pada pembiayaan infrastruktur ini berhasil menumbuhkan laba bersih sebesar 27,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) berkat pengendalian biaya umum, administrasi, serta beban bunga.
“Kuncinya adalah pengendalian biaya yang efektif. Kami mampu menekan biaya umum dan administrasi hingga 22 persen lebih rendah dari anggaran, sekaligus menurunkan biaya bunga, sehingga profit meningkat,” ungkap Chief Investment Officer IIF, Mohammad Ramadhan Harahap, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, IIF membukukan laba bersih Rp85,3 miliar, naik 27,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba sebelum pajak juga melonjak menjadi Rp120,5 miliar, tumbuh 33,4 persen (yoy).
Dari sisi pendapatan, pendapatan bunga bersih IIF tercatat naik signifikan sebesar 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar, sementara pendapatan bunga bruto tumbuh 4,8 persen menjadi Rp626,2 miliar. Peningkatan efisiensi ini turut mendongkrak margin laba bersih menjadi 13 persen, atau naik 28,4 persen dari periode sebelumnya.
Secara keseluruhan, total aset perusahaan mencapai Rp14,4 triliun, dengan kewajiban sebesar Rp11 triliun dan ekuitas Rp3,4 triliun per akhir Juni 2025.
Idhan, sapaan akrab Ramadhan Harahap, menjelaskan bahwa selain efisiensi, IIF juga memperkuat kontribusi pendapatan dari divisi treasuri melalui penempatan dana di pasar uang dan efek jangka pendek secara hati-hati dan selektif.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan setiap proyek yang dibiayai memiliki imbal hasil optimal dengan tetap memperhatikan profil risiko.
Tak hanya mencatat kinerja keuangan yang solid, IIF juga meraih penghargaan “Most Trusted Partner in Infrastructure Finance Award” dari salah satu media ekonomi nasional.
“Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas konsistensi kami dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan memperkuat posisi IIF sebagai mitra terpercaya di sektor pembiayaan infrastruktur,” ujar Idhan dikutip Antara.
Sebagai lembaga yang sejak awal dikenal menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) berstandar internasional, IIF juga menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Keberhasilan proyek infrastruktur tidak hanya diukur dari hasil fisiknya, tetapi juga dari dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. Setiap proyek yang kami biayai wajib memperhatikan konservasi hayati, perlindungan masyarakat sekitar, pemenuhan hak tenaga kerja, serta mitigasi perubahan iklim,” tutup Idhan.