Rabu, 31 Desember 2025

IHSG Menguat di Tengah Pasar Menunggu Pertemuan Trump–Xi Jinping


 IHSG Menguat di Tengah Pasar Menunggu Pertemuan Trump–Xi Jinping IHSG dibuka menguat 0,25% ke level 8.294,89 di tengah pelaku pasar menantikan pertemuan Trump–Xi Jinping. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Jumat (24/10/2025), di tengah sikap hati-hati pelaku pasar yang menantikan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

IHSG dibuka naik 20,54 poin atau 0,25% ke level 8.294,89. Namun, indeks saham unggulan LQ45 justru sedikit melemah 0,01% ke 828,05.

“Kami memperkirakan IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan dengan target resistance di 8.300–8.350 dan support di 8.200–8.250,” jelas Kevin Juido Hutabarat, Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas, dalam laporannya di Jakarta.

Pasar Global Menanti Pertemuan Trump–Xi di Korea Selatan

Dari pasar global, tensi politik dan ekonomi dunia kembali menjadi sorotan. Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi bahwa Trump dan Xi Jinping dijadwalkan bertemu pekan depan di Korea Selatan. Investor memandang pertemuan ini sebagai peluang untuk meredakan ketegangan dagang antara kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Selain itu, pelaku pasar juga menunggu data inflasi Amerika Serikat (CPI) yang akan dirilis malam ini waktu setempat. Hasil data ini diyakini akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) ke depan.

Laporan Keuangan dan Komoditas Dunia

Musim laporan keuangan kuartal III-2025 di Wall Street juga turut memengaruhi sentimen. Investor memantau performa perusahaan-perusahaan besar, terutama di sektor teknologi dan energi.

Sementara di pasar komoditas, harga minyak dunia naik usai pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi baru kepada dua perusahaan minyak besar Rusia, menyusul sikap Rusia yang dianggap tidak serius menghentikan konflik di Ukraina.

Kebijakan BI dan Data Ekonomi Domestik

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan di level 4,75%. BI juga mencatat pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7,70% secara tahunan (yoy) pada September 2025, naik dari 7,56% di bulan sebelumnya.

Uang beredar luas (M2) juga mengalami peningkatan, tumbuh 8% (yoy) menjadi Rp9.771,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan 7,6% (yoy) pada Agustus 2025.

Di sisi lain, pasar saham domestik juga diwarnai oleh rilis laporan keuangan emiten-emiten besar untuk periode kuartal III-2025, yang turut menjadi bahan pertimbangan investor dikutip Antara.

Bursa Global Kompak Menguat

Pada perdagangan Kamis (23/10), mayoritas bursa saham global ditutup menguat.

Eropa: Euro Stoxx 50 naik 0,49%, FTSE 100 Inggris naik 0,67%, DAX Jerman naik 0,23%, dan CAC Prancis naik 0,23%.

Amerika Serikat: Dow Jones menguat 0,31% ke 46.734,61, S&P 500 naik 0,58% ke 6.738,44, dan Nasdaq melesat 0,89% ke 25.097,75.

Asia pagi ini: Nikkei naik 1,31% ke 48.664,80, Shanghai menguat 0,43% ke 3.939,25, Hang Seng naik 0,78% ke 26.161,50, dan Strait Times naik 0,28% ke 4.428,07.

Dengan kombinasi sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan masih akan bergerak positif terbatas. Investor disarankan mencermati hasil pertemuan Trump–Xi Jinping serta data inflasi AS yang bisa menjadi katalis penting bagi pergerakan pasar ke depan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru