Selasa, 30 Desember 2025

Visa Siapkan Uji Coba ‘AI Commerce‘ di Asia Pasifik Mulai 2026


 Visa Siapkan Uji Coba ‘AI Commerce‘ di Asia Pasifik Mulai 2026 Head of Product and Solutions, Asia Pasifik, Visa, T.R. Ramachandran memperkenalkan Visa Intelligent Commerce dalam Singapore Fintech Festival 2025, Singapura, Kamis (13/11/2025). (ANTARA/HO-Visa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Transformasi belanja digital memasuki babak baru. Visa mengumumkan akan mulai menguji AI Commerce atau Visa Intelligent Commerce di kawasan Asia Pasifik pada awal 2026, menyesuaikan kesiapan regulasi serta perkembangan ekosistem teknologi di masing-masing negara.

Teknologi ini memanfaatkan agentic AI untuk menangani proses belanja dan pembayaran secara otomatis atas nama konsumen—mulai dari pemesanan, konfirmasi pembayaran, hingga penyelesaian transaksi dengan tingkat keamanan tinggi.

AI Commerce: Masa Depan Belanja yang Serba Otomatis

Head of Product and Solutions Asia Pasifik Visa, T.R. Ramachandran, menjelaskan bahwa era perdagangan agentik tengah mengubah cara transaksi online bekerja.“Perdagangan agentik menggeser struktur tradisional pembayaran digital. Untuk mengoptimalkan potensinya, kita membutuhkan ekosistem yang terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Melalui Visa Intelligent Commerce dan fondasi Trusted Agent Protocol, Visa menghubungkan konsumen, agen AI, dan pelaku usaha dalam satu sistem yang aman dan mudah ditingkatkan.

Sistem ini memastikan setiap interaksi bersifat terverifikasi, transparan, dan memberi kendali penuh kepada semua pihak yang terlibat.

Apa yang Ditawarkan Visa Intelligent Commerce?

Diperkenalkan pertama kali pada Singapore Fintech Festival 2025, Visa Intelligent Commerce merupakan rangkaian API terintegrasi yang didukung infrastruktur keamanan kelas dunia milik Visa.

Dengan teknologi ini:

  • Agen AI dapat melakukan pembayaran atas nama konsumen, hanya dengan instruksi yang diberikan sebelumnya.
  • Proses transaksi mengandalkan fitur seperti tokenisasi, autentikasi canggih, instruksi pembayaran, serta sinyal transaksi untuk menjamin keamanan.
  • Agen AI dapat memanfaatkan lebih dari 4,8 miliar kredensial Visa untuk bertransaksi di jutaan merchant global.

Bagi pengguna, pengalaman ini dirancang agar semudah memberi perintah kepada asisten digital. Dari memesan layanan transportasi hingga belanja kebutuhan rumah, semuanya bisa dilakukan oleh agen AI secara otomatis dikutip Antara.

Trusted Agent Protocol: Menjaga Merchant dari Bot Jahat

Di tengah meningkatnya lalu lintas digital yang dihasilkan agentic AI, merchant memerlukan sistem yang mampu membedakan agen tepercaya dari bot yang berpotensi merugikan. Untuk itu, Visa menghadirkan Trusted Agent Protocol.

Protokol ini memungkinkan merchant:

  • mengenali agen AI yang memiliki niat transaksi yang sah,
  • memverifikasi agen melalui tanda tangan kriptografi,
  • menjaga hubungan merchant–konsumen tetap transparan dan aman.

Keunggulannya, kerangka kerja ini dirancang sebagai solusi open-source low-code, sehingga mudah diintegrasikan tanpa mengubah sistem merchant secara besar-besaran.

Ekosistem Kolaboratif: Visa Gandeng Pemain Besar Teknologi dan AI

Untuk memperkuat kehadiran AI Commerce, Visa menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan besar seperti Ant International, LG Uplus, Microsoft, Perplexity, Stripe, dan Tencent.

Kolaborasi ini mencerminkan visi Visa untuk membangun ekosistem digital yang saling terhubung—di mana agen AI dan sistem pembayaran dapat bekerja selaras demi menciptakan pengalaman belanja yang tidak hanya cerdas, tetapi juga aman dan dapat dipercaya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru